Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga TBS Sawit di Simalungun Turun Drastis, Petani: Yang Menentukan Harga Agen

Kompas.com - 28/04/2022, 17:17 WIB
Teguh Pribadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Simalungun turun drastis.

Petani sawit menyebut agen yang menentukan turunnya harga, sebelum pemerintah secara resmi memberhentikan ekspor bahan baku minyak goreng (CPO) pada hari ini, Kamis (28/4/2022).

Boru Sitorus, salah seorang petani sawit di Losung Pining Nagori Bosar Galugur, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumut, mengatakan, harga TBS sawit mulai turun sejak 4 hari lalu.

 

"Sebelumnya harga sawit dijual kisaran Rp 3.200 sampai Rp 3.300 per kilogram. Sekarang ini harganya turun menjadi  Rp 1.500 per kilogram," kata Sitorus saat dihubungi via telepon.

 

Baca juga: Jalur Lintas Barat Seluma Bengkulu Macet akibat Antrean Truk Sawit di Badan Jalan, Pemudik Diminta Waspada

 

Pemilik lahan sawit seluas kurang dari 2 hektare ini mengemukakan, petani sawit dari Jawa tetap panen meski harga turun.

 

"Kalau (sawit) dibiarkan petani sampai busuk, itu nggak. Sawit tetap dipanen. Kemarin itu, ketepatan kami baru panen sebelum harga sawit turun," kata Sitorus, seraya  mengatakan ia panen sawit 1 kali dalam 2 minggu sebanyak 1 ton sampai 1,5 ton.

 

Petani menjual TBS sawit ke agen penampungan dan pembelian atau dikenal dengan sebutan Peron.

 

Kata dia, peron-lah yang selama ini menentukan harga penjualan sawit dari petani.

 

Sitorus mengakui, turunnya harga sawit itu nyaris membuat petani merugi, apalagi harga pupuk yang mahal dan pengeluaran upah pekerja.

 

"Harga (Sawit) normalnya sekarang Rp 1.500 per kilogram. Kalau harga sawit turun sampai Rp 900 kami pasti rugi. Nggak ada lagi untung," ucapnya.

 

Baca juga: Antrean Panjang Truk Angkutan Sawit Sebabkan Kemacetan di Jalur Lintas Barat Seluma Bengkulu

 

Dihubungi terpisah, salah seorang pemilik Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun mengatakan, pasokan TBS sawit dari hasil pertanian sampai saat ini masih tergolong stabil.

 

Ia mengatakan, pengusaha PKS membeli sawit dari Peron seharga Rp 2.000 sampai Rp 3.000 tergantung dari jenis buah. Per harinya ia membeli TBS sawit hampir 200 ton dari penampung.

 

"Kalau kami membeli dari agen sekitar Rp 3.000 per kilo. Untuk saat ini ada peningkatan pembelian karena jelang Lebaran biasanya petani panen," ujar salah seorang pemilik PKS di Hatonduhan, yang meminta namanya tidak dimuat.

 

Baca juga: Petani Sawit di Riau Keluhkan Harga Beli TBS di Pabrik Anjlok Jadi Rp 1.500 Per Kilogram

 

Sebelumnya, pemerintah menetapkan larangan ekspor bahan baku minyak goreng (CPO) jenis refined, bleached, deodorize (RBD) Palm Olein berlaku mulai Kamis 28 April 2022.

 

Adapun pelarangan ekspor sawit dikatakan untuk menstabilkan harga minyak goreng curah Rp 14.000 per liter di pasar tradisional. Aturan ini akan dicabut setelah harga minyak curah dibawah Rp 14.000.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Update Longsor dan Banjir di Humbahas: 14 Bangunan Tertimbun, 140 Orang Mengungsi

Update Longsor dan Banjir di Humbahas: 14 Bangunan Tertimbun, 140 Orang Mengungsi

Medan
Satu Korban Banjir di Humbahas Ditemukan Tewas, Jaraknya 500 Meter dari Lokasi Kejadian

Satu Korban Banjir di Humbahas Ditemukan Tewas, Jaraknya 500 Meter dari Lokasi Kejadian

Medan
Detik-detik Pengantin Wanita Ungkap Tak Cinta Calon Suami Saat Pemberkatan, Pendeta: Saya Tanya 3 Kali

Detik-detik Pengantin Wanita Ungkap Tak Cinta Calon Suami Saat Pemberkatan, Pendeta: Saya Tanya 3 Kali

Medan
Banjir Bandang dan Longsor Terjang Humbahas, 12 Orang Dilaporkan Hilang

Banjir Bandang dan Longsor Terjang Humbahas, 12 Orang Dilaporkan Hilang

Medan
Viral, Pernikahan di Tapanuli Utara Batal Usai Pengantin Wanita Sebut Tak Cinta Calon Suaminya

Viral, Pernikahan di Tapanuli Utara Batal Usai Pengantin Wanita Sebut Tak Cinta Calon Suaminya

Medan
Prakiraan Cuaca di Medan Hari Ini, 2 Desember 2023: Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca di Medan Hari Ini, 2 Desember 2023: Siang Hujan Sedang

Medan
Daftar Lengkap UMK 2024 di Sumut, Medan Tertinggi dan Tebing Tinggi Terendah

Daftar Lengkap UMK 2024 di Sumut, Medan Tertinggi dan Tebing Tinggi Terendah

Medan
Liang Kubur TPU Bangau Pematangsiantar Penuh, Jenazah Ditumpuk di Jasad Lainnya

Liang Kubur TPU Bangau Pematangsiantar Penuh, Jenazah Ditumpuk di Jasad Lainnya

Medan
Dimusnahkan, 5 Hektar Lahan Ganja di Mandailing Natal

Dimusnahkan, 5 Hektar Lahan Ganja di Mandailing Natal

Medan
Prakiraan Cuaca di Medan Hari Ini, 1 Desember 2023: Sore Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca di Medan Hari Ini, 1 Desember 2023: Sore Hujan Lebat

Medan
4 Titik Jalan Nasional di Tapanuli Utara Tertimbun Longsor

4 Titik Jalan Nasional di Tapanuli Utara Tertimbun Longsor

Medan
Longsor di Jalur Tarutung-Sipirok Sumut, Lalu Lintas Sempat Lumpuh 3,5 Jam

Longsor di Jalur Tarutung-Sipirok Sumut, Lalu Lintas Sempat Lumpuh 3,5 Jam

Medan
Wali Kota Medan Tambah Insentif Guru Honorer Jadi Rp 400.000 Per Bulan

Wali Kota Medan Tambah Insentif Guru Honorer Jadi Rp 400.000 Per Bulan

Medan
Pria di Sumut Buat Pil Ekstasi dari Sabu Dicampur Obat Sakit Kepala

Pria di Sumut Buat Pil Ekstasi dari Sabu Dicampur Obat Sakit Kepala

Medan
Prakiraan Cuaca di Medan Hari Ini, 30 November 2023: Siang Berawan

Prakiraan Cuaca di Medan Hari Ini, 30 November 2023: Siang Berawan

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com