Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Tortor: Gerakan, Pola Lantai, Properti, Iringan, dan Maknanya

Kompas.com, 24 Agustus 2022, 19:26 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Tari Tortor adalah tarian tradisional yang berasal dari Sumatera Utara.

Keberadaan Tari Tortor menjadi bagian penting bagi budaya dan adat dari suku Batak.

Baca juga: Tari Tortor, Tarian Tradisional Sumatera Utara

Dilansir dari laman Kemendikbud, sejarah Tari Tortor diperkirakan telah ada sejak zaman batak purba yang digunakan dalam upacara persembahan bagi roh leluhur.

Tortor pada awalnya bukanlah sebuah tarian namun pelengkap gondang (uning-uningan) berdasarkan kepada falsafah adat itu sendiri.

Baca juga: Tari Tortor: Sejarah, Asal Daerah, Gerakan, dan Fungsi

Di dalam upacara-upacara adat di Mandailing dimana uning-uningan dibunyikan (margondang), selalu dilengkapi dengan acara manortor.

Pada awalnya manortor merupakan hal yang sakral dan hanya diadakan pada acara-acara adat margondang saja.

Baca juga: Menyaksikan Tortor Batak Asli Tak Perlu ke Lagu Boti, di Medan Juga Ada

Saat pengaruh agama Kristen masuk di wilayah ini, Tari Tortor berubah menjadi sebuah kesenian yang menjadi bagian dari kebudayaan Batak.

Dalam perkembanganya, manortor juga sudah dilakukan pada acara-acara hiburan dengan gerak yang dimodifikasi sedemikian rupa agar lebih menarik dan mengarah menjadi bentuk tarian.

Gerak Tari Tortor

Gerakan Tari Tortor sangatlah sederhana sehingga mudah dipelajari oleh semua kalangan.

Tak heran jika kemudian banyak orang yang pertama kali mencobanya akan langsung bisa menguasai gerakannya.

Gerakan Tari Tortor terbatas pada gerakan telapak tangan yang melambai naik turun secara bersamaan dan gerak hentak kaki yang mengikuti iringan musik magondangi.

Dilansir dari Kompas.com, berikut adalah macam-macam gerakan Tari Tortor:

  1. Pangurdot, yaitu gerakan Tari Tortor yang menggunakan seluruh anggota badan.
  2. Pangeal, yaitu gerakan yang melibatkan bagian pinggang hingga kepala, namun berat tubuh bertumpu pada telapak kaki.
  3. Pandenggal, yaitu gerakan gemulai anggota tubuh secara keseluruhan.
  4. Siangkupna, yaitu gerakan yang difokuskan pada bagian leher, dan diselaraskan dengan gondang dan urdot.
  5. Hapunann, yaitu ekspresi yang ditampilkan oleh penari Tortor, dan mewakili suasana dalam pementasan.

Sebagai catatan, seorang penari Tortor tidak diperkenankan mengangkat kedua tangannya melebihi bahu.

Apabila aturan tersebut dilanggar maka diyakini penari tersebut akan memperoleh kesialan.

Pola Lantai Tari Tortor

Karena tarian ini memiliki gerak yang sederhana, maka Tari Tortor memiliki dua pola lantai yaitu lurus sejajar dan melingkar.

Perubahan pola lantai yang dilakukan dalam Tari Tortor menyesuaikan dengan ketukan irama dan tempo yang dimainkan.

Tari Tortor sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Sumatera UtaraKemdikbud.go.id Tari Tortor sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Sumatera Utara

Properti Tari Tortor

Properti utama dalam Tari Tortor adalah busana yaitu mengenakan kain ulos yang merupakan tenunan khas Batak.

Sementara properti patung digunakan sesuai maksud dari tujuan pertunjukan Tari Tortor.

Jika Tari Tor To ditampilkan dalam ritual keagamaan maka patung bau menjadi properti wajib.

Penggunaan properti berupa patung yang dibuat dari batu merupakan ciri khas utama dari pertunjukan tari Tortor pada masa silam.

Keunikan dari patung batu pada Tari Tortor adalah dapat bergerak dan menari seiring bunyi tetabuhan musik setelah dimasuki oleh roh nenek moyang.

Sedangkan jika Tortor dimaknai sebagai sarana hiburan, maka penari bisa melakukannya tanpa menggunakan properti apapun.

Iringan Tari Tortor

Pertunjukannya Tari Tortor tidak menggunakan iringan tabuhan alat musik tradisional Sumatera Utara yang disebut Magondangi.

Magondangi terdiri dari beberapa jenis alat musik, yaitu gondang, tagading, terompet khas Batak, seruling, sarune kalee, hesek, odap, gordang, ogung, doal, oloan, dan panggora.

Keunikan Tari Tortor terletak pada penggunaan gondang yang jumlah ada sembilan, sehingga juga dikenal sebagai gondang sembilan.

Makna Tari Tortor

Meski sama- sama memiliki makna sebagai sarana penyampaian batin baik kepada roh-roh leluhur maupun kepada orang yang dihormati, Tari Tortor dibedakan berdasarkan peruntukannya.

Jenis Tari Tortor dibagi ke dalam 3 peruntukan, yaitu Tortor Pangurason (dilaksanakan pada acara pesta besar), Tortor Sipitu Cawan (dilaksanakan pada saat acara pengangkatan raja), dan Tortor tunggal panaluan (ritual yang digelar ketika suatu desa sedang dilanda musiba oleh para dukun sebagai upaya untuk mendapatkan petunjuk).

Sumber:
warisanbudaya.kemdikbud.go.id/
jadesta.kemenparekraf.go.id
www.tribunnewswiki.com
medan.kompas.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau