Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Kain di Pasar Horas Mengeluh Dagangan Kalah dengan Jualan Live TikTok

Kompas.com - 21/09/2023, 21:09 WIB
Teguh Pribadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

PEMATANG SIANTAR, KOMPAS.com - Pedagang pakaian di pusat perbelanjaan Siantar Plaza dan Pasar Horas Jaya Kota Pematang Siantar, mulai merasakan penurunan omzet karena sepi pembeli.

Para pedagang mengakui peralihan masyarakat berbelanja langsung ke online shop cukup memengaruhi omzet penjualan mereka. 

Seorang pedagang kain di Gedung I Lantai II Pasar Horas, Lidia mengatakan, sebelum pandemi Covid-19, omzetnya sekitar Rp 5.000.000-7.000.000. Ia saat itu mempekerjakan 4 orang.  

Baca juga: Apotek Kimia Farma di Jalan Sutomo Pematang Siantar Terbakar

Begitu pandemi berakhir, ia tak mampu lagi mengupah karyawan dan harus menjaga toko sendirian. 

Penyebabnya, banyak calon pembeli membandingkan harga jualannya dengan penjual kain di aplikasi TikTok.

"Berjamur jualan di TikTok, kan ada yang murah, gratis ongkir. Jadi pembeli kadang bilang, di TikTok lebih murah kok di sini mahal," kata Lidia saat ditemui Kamis (21/9/2023).

"Jadi persaingan di TikTok dan di sini kalah jauh. Mereka yang jual, mereka yang pasarkan, jadi mau gimana lagi. Kondisi begini sudah ada sejak pandemi terus ada lagi itu live di TikTok," ucapnya menambahkan.

Baca juga: Ketika Pedagang di Lampung Diimpit Marketplace, Buka Setiap Hari tapi Sepi Pembeli...

Saat disinggung rencana beralih dagang online, perempuan yang bermukim di Perumahan Karangsari itu belum paham teknologi.

"Berusaha sih, tapi gimana caranya. Kalau sekarang gini aja lah dulu, paling yang beli dari kampung-kampung lah," kata Lidia yang sudah berjualan sejak 15 tahun lalu.

Di tempat berbeda, Sela (20), penjaga toko di Lantai II Siantar Plaza mengatakan, terkadang pembeli hanya 10 sampai 15 orang per hari. Kecuali Sabtu, Minggu, atau hari libur. 

"Kalau yang kita jual di sini paling murah sandal harga Rp 35.000 sampai harga Rp 1.000.000 itu jam tangan. Kalau kita kan jualan langsung, nggak ada online," kata Sela di Gedung Siantar Plaza yang berlokasi di Jalan Merdeka Kota Pematang Siantar.

Di tempat yang sama, pemilik toko ritel, Raja Purba, mengaku omzet penjualan dari tahun ke tahun kian menurun. 

Selain karena pandemi Covid-19, kecenderungan berbelanja online memengaruhi minat pembeli.

"Ini kan barang-barang sekunder, tapi ini saja jauh sekali menurun penjualannya, contohnya make up. Yang parahnya kalau hujan, orang malas keluar berbelanja," ucapnya.

Sementara itu, Manajer Siantar Plaza Helena Hutagaol mengatakan, sedikitnya 7 toko tutup lantaran pedagang tidak membayar sewa.

Siantar Plaza berdiri pada 2004 dan merupakan salah satu pusat perbelanjaan modern terlama di Pematang Siantar, sebelum toko-toko ritel menjamur. 

Dari pengamatannya, pedagang di Siantar Plaza mulai mengeluh penjual online. Karenaa itu, pihaknya berinisiatif mengurangi beban biaya sewa toko agar pedagang mampu bertahan. 

"Kami cari solusinya, kalau pedagang hidup, kami juga hidup. Kalau penyewa toko tidak ada, apa dapat kami, jadi kami turunkan biaya sewanya. Misalnya biaya sewa sepuluh, diminta delapan. Jadi begitu lah supaya bertahan," ucap Helena ditemui di ruangannya.

Selain itu, dalam waktu dekat pihaknya berencana merevitalisasi gedung khususnya toko-toko agar lebih nyaman dikunjungi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bus Jurusan Siantar-Medan Terbakar Saat Sedang Parkir di Tepi Jalan

Bus Jurusan Siantar-Medan Terbakar Saat Sedang Parkir di Tepi Jalan

Medan
Pria Asal Kudus Jual Ginjal ke India Seharga Rp 175 Juta, Diamankan di Bandara Kualanamu

Pria Asal Kudus Jual Ginjal ke India Seharga Rp 175 Juta, Diamankan di Bandara Kualanamu

Medan
Prakiraan Cuaca di Medan Hari Ini, 9 Desember 2023: Sore Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca di Medan Hari Ini, 9 Desember 2023: Sore Hujan Lebat

Medan
Soal Spanduk 'Tolak Cawapres Asam Sulfat', Gerindra Sumut: Semakin Diejek, Semakin Melejit

Soal Spanduk "Tolak Cawapres Asam Sulfat", Gerindra Sumut: Semakin Diejek, Semakin Melejit

Medan
Muhaimin: Semua Pendatang Rohingya Bawa Ketidakstabilan di Aceh, Harus Disetop

Muhaimin: Semua Pendatang Rohingya Bawa Ketidakstabilan di Aceh, Harus Disetop

Medan
Muhaimin Pamer Prestasi Anies di Langkat: Insya Allah Kali Ini Guru Jadi Presiden

Muhaimin Pamer Prestasi Anies di Langkat: Insya Allah Kali Ini Guru Jadi Presiden

Medan
Ziarah ke Makam Pahlawan Amir Hamzah, Muhaimin Baca Puisi Taman Dunia

Ziarah ke Makam Pahlawan Amir Hamzah, Muhaimin Baca Puisi Taman Dunia

Medan
Ibu dan Anak di Taput Tewas Tertimbun Longsor Saat Berteduh di Gubuk

Ibu dan Anak di Taput Tewas Tertimbun Longsor Saat Berteduh di Gubuk

Medan
Beredar Spanduk 'Tolak Cawapres Asam Sulfat' di Medan, TKD Prabowo-Gibran Angkat Bicara

Beredar Spanduk 'Tolak Cawapres Asam Sulfat' di Medan, TKD Prabowo-Gibran Angkat Bicara

Medan
Predator Anak di Tapteng Ditangkap di Bekasi, Korban Berjumlah 8 Orang

Predator Anak di Tapteng Ditangkap di Bekasi, Korban Berjumlah 8 Orang

Medan
Prakiraan Cuaca di Medan Hari Ini, 7 Desember 2023: Malam Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca di Medan Hari Ini, 7 Desember 2023: Malam Hujan Lebat

Medan
Puting Beliung Tumbangkan Pohon di Taput: 4 Rumah Rusak, 1 Warga Tewas

Puting Beliung Tumbangkan Pohon di Taput: 4 Rumah Rusak, 1 Warga Tewas

Medan
Oknum Polisi yang Ditangkap TNI karena Miliki Sabu Divonis 4 Tahun Penjara

Oknum Polisi yang Ditangkap TNI karena Miliki Sabu Divonis 4 Tahun Penjara

Medan
Cerita Ayah di Medan Lihat Anaknya Kejang di Kamar Kos dalam Kondisi Mengenaskan, Korban Diduga Diperkosa

Cerita Ayah di Medan Lihat Anaknya Kejang di Kamar Kos dalam Kondisi Mengenaskan, Korban Diduga Diperkosa

Medan
Anjing Pelacak dan Penyelam Diturunkan untuk Cari 10 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Humbahas

Anjing Pelacak dan Penyelam Diturunkan untuk Cari 10 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Humbahas

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com