Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pikap Pelat Merah Angkut Baliho Bergambar Ganjar-Mahfud di Simalungun

Kompas.com - 23/11/2023, 15:46 WIB
Teguh Pribadi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Viral di media sosial video yang memperlihatkan mobil pikap berpelat merah BK 9454 T, digunakan mengangkut baliho calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Pikap tersebut mengangkut baliho bergambar capres-cawapres nomor urut 3 di wilayah Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut).

Baca juga: Wajah Oposisi PDIP

Kepala Bidang Barang Milik Daerah (BMD) Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kabupaten Simalungun, Ricardo Sinaga, mengatakan, mobil tersebut bukan aset milik Pemkab Simalungun. 

 

Dia menyebut, pikap berwarna hitam itu merupakan salah satu aset Badan Usaha Milik Nagori (BUMNag) Dolok Merangir I, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun.

 

Baca juga: Bobby Nasution Cari Tanggal Bagus untuk Kembalikan KTA ke PDIP

 

“Milik BUMNag Dolok Merangir I,” kata Ricardo saat dikonfirmasi melalui pesan WA, Kamis (23/11/2023).

 

Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Nagori (DPMPN) Kabupaten Simalungun Sarimuda Purba masih mencari tahu pemerintah desa mana pemilik mobil pelat merah tersebut.

 

Sarimuda mengaku sudah mengingatkan seluruh kepala pemerintah nagori (desa) beserta perangkatnya untuk tidak mendukung salah satu capres-cawapres pada Pemilu 2024.

 

“(Sudah ada imbauan) tapi masih lisan,” kata Sarimuda.

 

Pangulu Dolok Merangir I, Erwin Hardi Purba enggan menanggapi konfirmasi yang dilayangkan Kompas.com melalui pesan WA dan telepon.

 

Hingga artikel ini ditayangkan, Ketua Bawaslu Kabupaten Simalungun Adillah Feruari Purba, juga belum memberikan penjelasan meski sudah dihubungi sejak Kamis pagi.

 

Sementara, Ketua DPC PDI-P Simalungun Steven Samrin Girsang membantah pihaknya memerintahkan pemasangan baliho Ganjar-Mahfud MD menggunakan mobil pikap berpelat merah.

 

"Enggak ada perintah (PDI-P). Belum tahu kejadian itu, belum koordinasi sama kita,” ujar Steven saat dihubungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com