Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita yang Heboh Tewas Gantung Diri di Deli Serdang, Ternyata Dibunuh Suami

Kompas.com - 16/06/2024, 15:41 WIB
Goklas Wisely ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan kasus Rita Jelita Sinaga (25) yang sebelumnya diduga tewas gantung diri, ternyata dibunuh oleh suaminya di Jalan Diski Glugur Rimbun, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.

"Hasil autopsi dan pemeriksaan saksi, kejadian itu bukan gantung diri, tetapi pembunuhan," kata Kapolsek Sunggal Kompol Bambang Gumanti Hutabarat dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (16/6/2024).

"Pelakunya suami korban, bernama Lie Pin Chien alias Johny (42). Pelaku membunuh korban dengan cara mencekik," sambungnya.

Baca juga: Jemaah Naqsyabandiyah Al- Kholidiyah di Deli Serdang Rayakan Idul Adha Hari ini

Bambang menjelaskan, pelaku ditangkap di Jalan Glugur Rimbun, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang pada Jumat (7/6/2024) sekitar pukul 13.00 WIB.

Saat ini, pelaku telah ditetapkan menjadi tersangka. Pelaku disangkakan Pasal 340 Subsider Pasal 338 KUHPidana.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial video seorang wanita asal Sunggal, Deli Serdang, tewas diduga gantung diri karena tidak diizinkan suami rekreasi ke Berastagi, Sumatera Utara (Sumut).

Baca juga: Pria di Bangkalan Gantung Diri Usai Bertengkar dengan Mantan Istri

Video yang diunggah akun Instagram @hits_kalakkaro.id itu memperlihatkan seorang wanita berbaju merah tergeletak di bagian dapur rumah.

Tak jauh dari tempat wanita tergeletak, ada sarung tergantung di kayu langit-langit dapur.

“Karena tidak diizinkan suami rekreasi ke Berastagi, wanita di Sei Mencirim ini nekat gantung diri,” demikian narasi di dalam video yang diunggah akun tersebut.

Barita Sinaga (55), ayah Rita mencium beberapa hal janggal. Mulanya, ia mendapat kabar Rita meninggal dari suaminya, inisial LPC, yang meneleponnya pagi hari melalui WhatsApp.

"Dia (LPC) menelepon aku bilang Rita meninggal gantung diri pakai sarung di dapur. Terus ku bilang, video call dulu, aku mau lihat, anehnya dia tidak mau dan langsung mematikan telepon. Tidak tahu apa alasannya,” kata Barita kepada Kompas.com melalui saluran telepon WhatsApp pada Minggu (9/6/2024).

Setelah itu, Barita beranjak dari rumahnya menuju kediaman Rita. Setibanya di lokasi, dirinya melihat tubuh anaknya tergeletak tak bernyawa di ruang tamu, di atas tikar.

Dirinya mempertanyakan kenapa LPC menurunkan tubuh Rita dari sarung yang diduga dipakai untuk gantung diri.

“Saya bilang ke dia, kenapa dibuka kalau sudah meninggal, jangan-jangan nanti kau yang bunuh. Di situ saya semakin curiga,” ucap Barita.

Kejanggalan kedua, Barita menyampaikan anaknya meninggal dalam kondisi lidah tidak menjulur, leher memerah, dan telapak tangan membiru. Di samping itu, sebelum meninggal, Rita sudah bersiap-siap untuk berekreasi ke Berastagi bersama kawannya.

“Si Rita ini kan meninggalnya dengan mengenakan pakaian dan sepatu, ya memang mau jalan-jalan sama temannya. Makanya kayaknya tidak mungkin dia bunuh diri,” ujar Barita.

Kejanggalan ketiga, ia mendapati kesaksian warga sekitar sempat mendengar suara jeritan minta tolong dari arah kediaman Rita. Sayangnya, warga tak mengecek karena kondisi lampu rumah Rita padam.

“Jadi, karena kejanggalan itu kami minta lah polisi untuk melakukan autopsi. Biar terungkap penyebab kematiannya apa. Ya kami duga dibunuh,” tutup Barita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com