Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seminggu Dirawat di RS, Pemuda di Medan Tewas Setelah Dikeroyok, 2 Luka Bacok di Kepala

Kompas.com - 07/02/2022, 15:42 WIB
Dewantoro,
Khairina

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Seorang pemuda bernama Indrajit (19), warga Jalan Pabrik Tenun, Kelurahan Sei Putih, Kecamatan Medan Petisah tewas setelah dianiaya sekelompok orang.

Korban terluka dua bacokan di kepala dan sempat dirawat selama seminggu di rumah sakit.

Nenek korban, Sabariah ketika ditemui di rumah duka pada Senin (7/2/2022) siang mengatakan, cucunya saat itu sedang jalan-jalan dengan beberapa orang temannya.

Sekitar pukul 02.00 WIB, korban berpapasan dengan sejumlah orang yang kemudian mendatangi korban dan teman-temannya yang sempat mencoba menyelamatkan diri.

Baca juga: Anaknya Jadi Korban Begal, Janda 6 Anak Bingung Bayar RS Ratusan Juta Rupiah, Tak Ditanggung BPJS

Korban terjatuh dari sepeda motor dan menjadi bulan-bulanan sekolompok orang itu. Saat itu ada dua orang yang terluka, yakni cucunya  yang akrab dipanggil Ajit dan satu orang temannya.

"Mereka (korban dkk) minggir dari yang rame-rame itu. Masing-masing lari menyelamatkan diri. Ajit ini ketinggalan, dia lah yang dibantai. Enggak tahu geng motor atau begal," katanya.

Setelah gerombolan yang menganiaya Indrajit pergi, teman-teman korban datang ke tempat kejadian dan membawanya ke rumah sakit.

Ajit dirawat di RS Bunda Thamrin dan temannya dirawat di RS USU. Namun teman cucunya itu kini sudah pulih dengan luka bacok di bagian punggung.

"(Ajit) kena dua bacokan di bagian kepala. Tempurung kepalanya itu bolong. Pecahan tempurung kepalanya masuk ke otaknya. Itu yang dioperasi kemarin," katanya.

Baca juga: Rampas Motor Gadis 15 Tahun, Pelaku Begal di OKU Timur Nyaris Tewas Dihajar Massa

Akibat luka korban, Ajit sempat dioperasi. Namun pasca operasi, cucunya tak sadarkan diri hingga akhirnya pada Senin (7/2/2022) pukul 10.20 WIB, korban yang duduk di bangku kelas 2 SMA itu menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.

Pantauan di lokasi, sejumlah pelayat memadati rumah duka. Mereka terdiri dari orangtua hingga teman-teman korban yang masih mengenakan pakaian sekolah.

Terkendala biaya operasi

Dikatakannya, usai kejadian itu korban sempat dibawa ke sebuah rumah sakit Jalan Gatot Subroto namun karena kondisi keuangan, korban sempat tak mendapatkan perawatan. Sementara BPJS tak mengcover karena korban tindak kriminal.

Beruntung, pihaknya mendapat bantuan anggota DPRD Medan Komisi 3, Rudiawan Sitorus yang hadir dan menjaminkan korban untuk membawanya ke RS Bunda Thamrin dan menjalani operasi pada bagian batok kepalanya yang luka berat akibat bacokan.

"Total biaya 201 juta. Baru kami masukkan 20 juta dari donatur. Masih utang 180 juta," katanya.

Dikatakannya, kasus ini sudah dilaporkan ke Polsek Medan Helvetia pada Sabtu siang. Dikonfirmasi melalui aplikasi percakapan WhatsApp, Kapolsek Medan Helvetia, Kompol Heri Sihombing membenarkan bahwa kasus itu sudah dilaporkan dan kini sedang dalam penyelidikan.

"Betul, korban meninggal dunia tapi bukan begal ya. Tapi tawuran. Sedang kita selidiki," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com