MEDAN, KOMPAS.com - Aksi penipuan yang mencatut atau mengatasnamakan Baim Wong tak hanya terjadi di Jakarta, tapi juga di Sumatera Utara.
Di Polda Sumut, pria bernama asli Muhammad Ibrahim itu mengatakan bahwa siapa pun yang mengatasnamakan dirinya lalu meminta uang maka itu bukan dirinya.
Baim Wong menjelaskan hal itu ketika di Polda Sumut usai memberi keterangan di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut, Senin (10/4/2023) malam.
Baca juga: Lagi, Penipuan Giveaway Catut Nama Baim Wong, Bagaimana Pelaku Meyakinkan Korbannya?
Kedatangannya ke Polda Sumut karena ada penangkapan pelaku penipuan yang mengatasnamakan dirinya.
"Orangnya sudah ditangkap, saya dipersilakan untuk bertemu. Saya menanyakan kenapa melakukannya dan lain-lain," beber dia.
Baim juga menyampaikan terima kasih kepada Polda Sumut atas respons cepat dalam penanganan kasus tersebut. Padahal, dia tidak pernah membuat laporan di Polda Sumut.
"Sebenarnya (penipuan seperti) ini kan udah lama ya. Tahun 2022 udah ketangkap ada 10 orang, saya kira sudah selesai semuanya," tutur dia.
Baca juga: Upaya Sicanang Keluar dari Predikat Kelurahan Penyumbang Stunting Tertinggi di Medan
Dia sempat mendiamkan namun ternyata masih banyak yang mengadu. Bahkan ada warga di Singapura berkebangsaan Indonesia menjadi korban dan memiliki bukti-buktinya.
Akhirnya dia kembali bergerak mencari korban penipuan lainnya berikut dengan bukti-buktinya.
"Kalau ada bukti-buktinya, saya langsung laporin. Ada 3 kali saya laporin di Jakarta. Tiba-tiba ada kabar dari Kepolisian Sumatera Utara, tapi saya juga gak lapor di sini. Jadi memang masih seperti itu ya," ungkap dia.
Dia mengaku heran dengan keberanian pelaku penipuan karena ada yang menempelkan logo kepolisian dalam 'surat izin' yang digunakan untuk menipu korbannya.
"Ngeri sih, kok ada (logo palsu) polisinya sekarang. Jadi dia 'surat izin Polda Metro Jaya', ada muka saya," katanya.
Baim pun bingung bagaimana cara mengantisipasi penipuan yang mengatasnamakan dirinya karena pelaku semakin berani. Korban ditipu, namun dirinya yang disalahkan.
Korban mempertanyakan kenapa ada penipuan yang mencatut namanya, dia diam saja dan disebut tidak bertanggung jawab.
"Bingung sebenarnya. Saya sudah pernah ganti uangnya tapi karena terlalu banyak akhirnya saya stop. Yang bisa saya lakuin sekarang siapa yang ketipu saya minta bukti lalu laporin. Saya ikut melaporin supaya insya Allah kalau saya yang laporin bisa lebih cepat. Karena kalau dia (saja) yang laporin takutnya lama," katanya.