KOMPAS.com - Sejumlah perempuan asal Desa Pasar Seluma, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, mendekati mobil Presiden Jokowi yang hendak menuju SMKN 1 Bengkulu, pada Kamis (20/7/2023).
Para perempuan itu nekat menerobos barikade Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) demi bisa mengadukan kasus tambang pasir besi yang diduga ilegal di wilayahnya kepada Presiden Jokowi.
Salah satu perempuan yang ikut serta dalam aksi itu, Eldi Neti, mengaku bahwa dia dan beberapa ibu lainnya telah menunggu kedatangan presiden di pinggir jalan dekat SMKN 1 Bengkulu.
Ketika iring-iringan mobil presiden melintas, Eldi dan warga lainnya langsung mendekat. Saat itu, dia mengatakan, Jokowi sempat akan memberikan kaus kepadanya, namun pemberian itu ditolaknya.
"Sempat ditawari Pak Jokowi kaus, tapi saya tolak, karena saya ketemu Bapak Jokowi ingin minta tolong usir tambang pasir besi yang merusak di wilayah desa kami," kata Eldi, sebagaimana diberitakan Kompas.com pada Kamis (20/7/2023).
Baca juga: Terobos Paspampres, Emak-emak Minta Jokowi Cabut Izin Tambang Pasir Besi di Seluma
Mendengar aduannya, Eldi menyampaikan, Jokowi langsung meminta ajudannya mendata identitas serta nama perusahaan tambang yang diadukannya.
"Alhamdulillah, setelah saya dengan ibu-ibu yang lain berusaha, saya perwakilan ibu-ibu bisa bertemu langsung dengan Bapak Jokowi," ujar Eldi.
"Saya minta tolong usir tambang pasir besi yang merusak di dusun kami. Tadi Bapak Jokowi menanyakan nama perusahaan, alamat, menanyakan nama saya, dan sempat mencatat nomor HP saya," imbuhnya.
Presiden Jokowi diagendakan akan melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Seluma, Bengkulu, pada hari ini, Jumat (21/7/2023) siang.
Jelang kunjungan tersebut, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma mengeluarkan surat imbauan kepada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) agar tak melayani pembelian solar untuk truk agar tak terjadi kemacetan.
Baca juga: Beri Semangat ke Siswa, Jokowi Janji Kirim Kendaraan Listrik ke SMKN 2 Bengkulu Tengah
Selain kepada SPBU, Pemkab Seluma juga mengimbau kepada perusahaan perkebunan untuk menghentikan sementara operasional truk.
"Untuk perusahaan perkebunan ini kami minta menghentikan sementara operasional truk pengangkut TBS. Intinya sama, untuk mencegah terjadinya kemacetan saat kunker Pak Presiden," kata Kabag Ekonomi Setda Seluma Faisal Serahan dikutip dari TribunBengkulu.com, Jumat (21/7/2023).
"Imbauan ini berlaku besok (21/7/2023) mulai pagi, sampai kunker Pak Presiden selesai di Kabupaten Seluma. Jadi mohon pengertian, baik dari pihak SPBU maupun perusahaan perkebunan dan CPO," katanya.
Konflik warga Desa Pasar Seluma, Kabupaten Seluma, Bengkulu, dengan perusahaan tambang pasir besi ilegal di wilayahnya telah berlangsung cukup lama.
Ratusan warga berunjuk di rasa Kantor Gubernur Bengkulu, Senin (4/7/2022), untuk menolak aktivitas pertambangan di wilayahnya.