Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kadaver di Unpri Medan Sudah Ada Sejak 2008

Kompas.com - 13/12/2023, 23:34 WIB
Rahmat Utomo,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Peristiwa penemuan 5 mayat di Kampus Unpri Medan sempat membuat heboh masyarakat. Mayat tersebut merupakan kadaver atau jenazah yang digunakan untuk praktikum anatomi mahasiswa kedokteran Unpri.

Dosen Anatomi Fakultas Kedokteran Unpri, Ali Napiah mengatakan, kadaver tersebut sudah digunakan untuk praktek kedokteran sejak 2008 atau Fakultas Kedokteran Unpri berdiri.

"Saya tegaskan bahwa kadaver tersebut berada di Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia (Unpri) sebagai media praktikum anatomi sejak tahun 2008," ujar Ali Napiah dalam keterangan videonya, Rabu (13/12/2023).

Baca juga: Kondisi 5 Mayat di Kampus Unpri Medan Tertumpuk di Bak Semen, Polisi Sebut Tempatnya Tidak Layak

Setiap fakultas kedokteran di Indonesia memiliki kadaver di laboratorium anatomi. Dia juga mengatakan saat polisi memeriksa kadaver pada Selasa (12/12/2023) pukul 15.00, dia turut mendampingi polisi.

"(Mendampingi) memeriksa di Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran Unpri untuk melihat 5 kadaver yang dikeluarkan dari bak kadaver dari laboratorium, anatomi" katanya.

Baca juga: 5 Mayat Ditemukan di Kampus, Unpri Medan: Itu Kadaver

"Kemudian kadaver tersebut dijejerkan di meja anatomi, di laboratorium anatomi untuk diperiksa, setelah diperiksa kelima kadaver tersebut dikembalikan ke bak kadaver," tambah Ali Napiah

Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Unpri Medan, Kolonel Purn drg Susanto, membantah adanya isu yang menyebutkan ada dua mayat korban pembunuhan di Unpri Medan.

Susanto juga menyayangkan adanya oknum polisi dari Polrestabes Medan yang kurang berkoordinasi saat menggeledah kampus Unpri Medan pada Senin (11/12/2023).

Kata dia, pihak kepolisian tidak melibatkan pimpinan kampus saat penggeledahan.

"Pada malam hari (mereka) mendesak untuk melakukan penggeledahan di kampus Unpri, untuk diketahui pada malam hari tidak ada petugas yang bisa mendampingi, tetapi mereka memaksa masuk dan satpam (terpaksa) memberikan izin untuk menggeledah dan tidak didapati apapun pada saat itu," ujarnya.

Lalu keesokan harinya polisi kembali menggeledah kemudian menemukan 5 kadaver. Namun yang disesalkan saat proses penggeledahan pihak kepolisan meminta kampus Unpri ditutup.

"Ada perintah untuk mengosongkan kampus, padahal saat itu sudah diberikan izin untuk pemeriksaan dengan perintah tersebut, pihak kampus keberatan karena pada saat itu sedang berlangsung proses pembelajaran kuliah praktikum dan ujian," katanya.

Sebelumnya beredar informasi terkait penemuan dua mayat di bak air yang berada di lantai 9 kampus tersebut. Informasi itu berasal dari video yang tersebar di grup WhatsApp.

"Saat polisi ke lokasi kejadian menyelidiki, pihak kampus tidak kooperatif, karena sempat menolak pada saat kita mau lakukan olah TKP," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, Senin (11/12/2023) malam dilansir dari Tribun Medan.

Meski ditolak, polisi tetap masuk ke dalam gedung dan langsung menuju ke lokasi tempat dugaan dua mayat tersebut ditemukan. Namun, lantai 9 gedung sudah dibersihkan, termasuk tidak ada lagi terlihat bak air tempat diduga jenazah berada.

Keesokan harinya polisi kembali melakukan penggeledahan hingga lantai 15 kampus. Di sana mereka menemukan 5 mayat yang ternyata berdasarkan penjelasan Unpri Medan merupakan kadaver.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com