Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Foto : 'Julekha' Saksi Bisu 157 Pengungsi Rohingya di Deli Serdang

Kompas.com - 18/01/2024, 22:23 WIB
Rahmat Utomo,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KOMPAS,MEDAN.com - 'F.B Julekha' begitu nama yang tertulis di kapal yang mengapung di antara perairan Pulau Mercusuar, Deli Serdang dan Desa Kuala Besar, Langkat Sumatera Utara.

Kapal berukuran panjang sekitar 15 meter dan lebar 3 meter, inilah yang jadi sandaran hidup 157 pengungsi Rohingya, saat mengarungi lautan selama 22 hari dari Bangladesh ke Pulau Mercusuar. Mereka sengaja ingin ke Indonesia demi harapan hidup yang lebih baik.

Baca juga: Nasib Pengungsi Rohingya Usai Izin 14 Hari di Deli Serdang Berakhir

3 Bocah dari Desa Kuala Besar saat bermain perahu kecil di depan Kapal TB Julekha di perairan Desa Karang Gading, Deli Serdang,Rabu (17/1/2024)Rahmat Utomo/Kompas.com 3 Bocah dari Desa Kuala Besar saat bermain perahu kecil di depan Kapal TB Julekha di perairan Desa Karang Gading, Deli Serdang,Rabu (17/1/2024)

Saat mendekati Pulau Mercusuar, nahkoda sengaja merusak Julekha, kapal itu pun karam, nahkoda kabur dengan kapal lain. Kini para pengungsi tinggal di tenda di Pulau Mercusuar tanpa kepastian.

Pengungsi Rohingya saat sedang membaca Al Qur'an di Pulau Mercusuar, Desa Karang Gading, Deli Se edang, Rabu (17/1/2024)Rahmat Utomo/Kompas.com Pengungsi Rohingya saat sedang membaca Al Qur'an di Pulau Mercusuar, Desa Karang Gading, Deli Se edang, Rabu (17/1/2024)

Awalnya, Pemkab Deli Serdang memberi waktu sampai 14 Januari 2023, tetapi hingga batas waktu yang ditentukan pengungsi Rohingya tinggal di sana.

"Sampai ini belum ada tempat, jadi sampai saat ini belum ada tempat, jadi di situ dulu," ujar Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kota Medan, Sarsaralos Sivakkar, Rabu (17/1/2023).

Anak pengungsi Rohingya saat berbincang dengan bocah dari Desa Kuala Besar di Pulau Mercusuar,  Desa Karang Gading, Deli Serdang,Rabu (17/1/2024)Rahmat Utomo/Kompas.com Anak pengungsi Rohingya saat berbincang dengan bocah dari Desa Kuala Besar di Pulau Mercusuar, Desa Karang Gading, Deli Serdang,Rabu (17/1/2024)

Keberadaan pengungsi Rohingya menjadi pro-kontra di masyarakat, pihak yang menolak, terus mendesak pemerintah memindahkan pengungsi dari sana.

Di antaranya, sekelompok warga Desa Kuala Besar. Mereka nekat memperbaiki Julekha. Peristiwa ini pun viral di media sosial, tampak emak-emak yang jadi motor penggerak.

Pengungsi Rohingya saat sedang bermain bola di Pulau Mercusuar, Desa Karang Gading, Deli Se edang, Rabu (17/1/2024)Rahmat Utomo/Kompas.com Pengungsi Rohingya saat sedang bermain bola di Pulau Mercusuar, Desa Karang Gading, Deli Se edang, Rabu (17/1/2024)

Setelah kapal diperbaiki, Julekha yang awalnya di balik Pulau Mercusuar, dibawa menggunakan boat, ke depan kamp pengungsian.

"Mereka ingin kapal itu cepat diperbaiki, supaya mereka (pengungsi Rohingya) cepat dibawa, karena kan mereka belum tahu, seperti apa langkah pemerintahan ke depannya, kapal itu dibawa (warga) pakai boat-boat kecil, ditarik," ujar Kordinator Lapangan pengungsi Rohingya dari Desa Karang Gading di Pulau Mercusuar, Rabu (17/1/2024)

Pengungsi Rohingya saat sedang berwudhu di Pulau Mercusuar, Desa Karang Gading, Deli Se edang, Rabu (17/1/2024)Rahmat Utomo/Kompas.com Pengungsi Rohingya saat sedang berwudhu di Pulau Mercusuar, Desa Karang Gading, Deli Se edang, Rabu (17/1/2024)

Meski sebagian kapal sudah diperbaiki, mesin kapal masih tidak bisa digunakan. Kini kapal itu dan sering dijadikan tontonan warga dan tempat anak-anak Desa Kuala Besar bermain.

Meskipun begitu, Julekha tetap berdiri kokoh, menjadi saksi bisu perjalanan pengungsi Rohingya.

Penampakan Kapal TB Julekha di perairan Desa Karang Gading, Deli Serdang,Rabu (17/1/2024))Rahmat Utomo/Kompas.com Penampakan Kapal TB Julekha di perairan Desa Karang Gading, Deli Serdang,Rabu (17/1/2024))

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Penasehat Relawan Bobby Nasution Maju Pilkada Binjai 2024

Penasehat Relawan Bobby Nasution Maju Pilkada Binjai 2024

Medan
Ternyata Pengemudi Porsche yang Tabrak Avanza dan Kantor Polisi di Medan IRT dan Mengantuk

Ternyata Pengemudi Porsche yang Tabrak Avanza dan Kantor Polisi di Medan IRT dan Mengantuk

Medan
Heboh Mercy Tabrak Avanza, Innova, dan Motor di Medan, 2 Terluka

Heboh Mercy Tabrak Avanza, Innova, dan Motor di Medan, 2 Terluka

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Ternyata Bayi yang Diduga Diculik di Medan Dijual Ayahnya Rp 15 Juta

Ternyata Bayi yang Diduga Diculik di Medan Dijual Ayahnya Rp 15 Juta

Medan
Edy Daftar Pilkada Sumut di Perindo, Kenang Dukungan Hary Tanoe Saat Pilgub

Edy Daftar Pilkada Sumut di Perindo, Kenang Dukungan Hary Tanoe Saat Pilgub

Medan
BEM USU Demo UKT Naik, Ada Mahasiswa Nyaris Ngutang ke Pinjol untuk Bayar Kuliah

BEM USU Demo UKT Naik, Ada Mahasiswa Nyaris Ngutang ke Pinjol untuk Bayar Kuliah

Medan
Foto Jokowi Tak Ada di Ruang Rakor, PDI-P Sumut Minta Maaf

Foto Jokowi Tak Ada di Ruang Rakor, PDI-P Sumut Minta Maaf

Medan
Kronologi Porsche Tabrak Avanza, Warung, dan Kantor Polisi di Medan

Kronologi Porsche Tabrak Avanza, Warung, dan Kantor Polisi di Medan

Medan
Porsche Kecelakaan sampai Nempel di Dinding Kantor Polrestabes Medan

Porsche Kecelakaan sampai Nempel di Dinding Kantor Polrestabes Medan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
3 Orang Ditangkap di Medan Bukan Penculik Anak, tapi Terkait Adopsi Ilegal

3 Orang Ditangkap di Medan Bukan Penculik Anak, tapi Terkait Adopsi Ilegal

Medan
Pria di Deli Serdang Ditemukan Tewas dengan Kaki Terikat, Diduga Dibunuh

Pria di Deli Serdang Ditemukan Tewas dengan Kaki Terikat, Diduga Dibunuh

Medan
Heboh soal Warga Tangkap Penculik Anak di Medan, Diduga Terkait Utang

Heboh soal Warga Tangkap Penculik Anak di Medan, Diduga Terkait Utang

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com