KOMPAS.com - Oknum Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Nias, Serda Adan Aryan Marsal, sempat membohongi keluarga eks calon siswa (Casis) Bintara TNI Angkatan Laut asal Nias, Iwan Sutrisman Telaumbanua (21).
Pada Oktober 2023, Adan mengaku ke keluarga Iwan bahwa korban akan segera dilantik menjadi TNI AL.
Baca juga: Bukan Ikut Pendidikan TNI AL, Eks Casis Bintara Ternyata Dibunuh Serda Adan 1,5 Tahun Lalu
Dia meminta uang Rp 3,7 juta untuk membeli tiket pesawat empat anggota keluarga Iwan yang bakal menghadiri pelantikan Iwan.
Baca juga: Sebelum Dibunuh, Eks Casis Disuruh Pakai Seragam TNI, Fotonya Dikirim ke Keluarga
Namun, di hari pelantikan yang disampaikan, Adan menghubungi keluarga Iwan bahwa pelantikan ditunda.
Baca juga: Keluarga Titipkan Iwan ke Serda Adan agar Jadi Casis TNI AL, Malah Dibunuh 8 Hari Kemudian
Padahal, pada 24 Desember 2022, Iwan telah dibunuh dan jasadnya dibuang ke jurang di Sawahlunto, Sumatera Barat.
Tujuan Adan berbohong untuk kembali mendapatkan uang dari keluarga korban.
Sebelumnya, Adan beberapa kali meminta uang ke keluarga korban dengan alasan uang tersebut digunakan untuk keperluan korban selama mengikuti pendidikan di Lantamal II Padang, Sumbar.
”Namun, di hari pelantikan yang disampaikan, Adan menghubungi keluarga kami dan menyebut pelantikan ditunda. Iwan disebut terpilih menjadi anggota pasukan khusus marinir dan pelantikan ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan,” kata keluarga Iwan, Yanikasi Telaumbanua (35), Sabtu (30/3/2024).
Keluarga mulai curiga karena tidak pernah berkomunikasi dengan Iwan. Sementara, Adan sering meminta uang ke keluarga Iwan.
Keluarga kemudian memutuskan melaporkan kasus itu ke Lanal Nias, Senin (25/3/2024).
Adan diperiksa dan mengaku telah membunuh Iwan dibantu seorang rekannya warga sipil.
Iwan dibunuh dengan cara ditusuk pada 24 Desember 2022 atau delapan hari setelah Adan pamit untuk mengajak Iwan ke Lantamal II Padang mengikuti tes Bintara TNI AL.
Jenazah korban kemudian dibuang ke jurang di Sawahlunto.
Sebelumnya diberitakan, kasus pembunuhan Iwan berawal saat keluarga Iwan menemui Adan untuk meminta tolong agar Iwan bisa lolos menjadi Bintara TNI AL.
Sebelumnya, Iwan telah mencoba seleksi Bintara AL di Nias, tapi gagal.