KOMPAS.com - Kericuhan terjadi saat aksi massa dari Aliansi Masyarakat Adat dan Petani di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Senin (10/6/2024).
Massa emosi usai mengetahui Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Hassanudin tidak menjumpai mereka.
Saat itu peserta aksi langsung memanjat pagar dan melempari polisi dan Satpol PP dengan botol air mineral. Polisi lalu menghalau aksi anarkis massa.
"Pak polisi ingat jangan buat marah rakyat," ujar salah seorang koordinator aksi di mobil komando mereka.
Baca juga: Juni 2024, AHY Targetkan 27 Kantor Pertanahan di Jabar Layani Sertifikat Tanah Elektronik
Suasana yang memanas sempat reda saat Staf Biro Umum Pemprovsu, Ngadimin menemui mereka. Namun peserta aksi menolaknya dan tetap mendesak ingin bertemu Hassanudin.
"Itu lah (Pj Gubernur Sumut) surat sudah masuk 4 hari lalu. Dia sudah tahu mau turun aksi ini, dia lari. Itu kurang hajar, tidak bertanggung jawab atas rakyat yang dia pimpin," kata koordinator aksi, Muhammad Darul Yusuf.
Baca juga: Demo Tanah di Kantor Gubernur Sumut Sempat Ricuh, Massa Lempar Botol ke Polisi
Darul menjelaskan, masyarakat adat dan petani telah tinggal puluhan tahun di tanah dari Kabupaten Labuhanbatu hingga Hamparan Perak, Deli Serdang.
Namun saat ini tiba-tiba mereka terancam digusur karena tanah-tanah mereka akan dirampas mafia tanah.
Peserta aksi memohon keadilan kepada Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan masalah itu.
"Kepada Pak Presiden Jokowi keluarkan sertifikat atas tanah yang kami kuasai. Itu janji kalian sebelum juta hektar sertifikat, ini diviral kan, saya bertanggung jawab, saya dulu pendukung Jokowi," kata Darul.
Sementara itu, Ngadimin saat diwawancara mengungkapkan bahwa Pemprov Sumut memiliki niat baik untuk menyelesaikan permasalahan tanah di Sumut.
"Kita membahas persoalan apa yang terjadi, bisa diambil alternatif kebijakan. Kita hanya menampung aspirasi mereka, permintaan mereka terkait permasalahan mereka hadapi. Kita akan dalami persoalan ini dan ditindaklanjuti," ungkap Ngadimin.
Berikut ini poin-poin tuntutan para peserta aksi:
(Penulis: Rahmat Utomo | Editor: Reni Susanti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.