MEDAN, KOMPAS.com- Muhammad Reza (20) tertunduk lemas saat ditanyai personel kepolisian terkait adanya seorang polisi, inisial Bripda C, yang dikeroyok warga di Jalan H Misbah, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Selasa (11/6/2024).
Reza menjadi salah satu saksi peristiwa yang dialami Bripda C. Pria yang mengenakan kaus berkerah dan tas ransel ini mengaku warga Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Ia baru tiba di Kota Medan pada Senin (10/6/2024) sore.
Alasannya ke Kota Medan pun mengejutkan. Dia disuruh seseorang bernama Kasman mengambil narkotika jenis sabu. Tiket pesawat serta uang kantong senilai Rp 500 ribu pun diberikan kepadanya.
Baca juga: Polisi Periksa Sekda Taput soal Video Mesum Mirip Dirinya
“Di bandara, saya dijemput menggunakan mobil terus dibawa ke pos AMPI di sekitar sini. Rencananya mau ambil sabu, ternyata saya diperas. Padahal ceritanya ini mau pulang hari. Saya disuruh bayar (melalui keluarga di Balikpapan) Rp 100 juta,” tutur Reza saat diwawancarai Kompas.com di Jalan H Misbah.
“Ya saya engga mau. Nego, jadi Rp 50 juta, sampai akhirnya kata mereka cancel aja tapi bayar uang gudang (narkoba), Rp 25 juta. Setelah itu, uang Rp 100 ribu, HP, power bank, dan sendalku diambil. Itu ada enam orang,” tambahnya.
Pada Selasa (11/6) pagi, Reza berusaha melarikan diri dengan pergi ke pinggir sungai hingga akhirnya bertemu dengan Bripda C yang sedang berada di Jalan H Misbah. Di situ, Reza memberitahu apa yang dialaminya ke Bripda C.
Baca juga: Dikeroyok 2 Staf Puskesmas, Dokter di NTT Lapor Polisi
“Terus, aku dibawa Pak C ke Warung Iwan. Di situ, ada tiga polisi lainnya. Tiba-tiba, ada dua orang laki-laki yang mencari aku, melintas dari Warung Iwan. Nah, Pak C ini melihat mereka, karena curiga ya dikejar,” ungkap Reza.
Bripda C pun mengamankan seorang pria berinisial B yang diduga turut memeras Reza sewaktu di pos AMPI. B dibawa ke warung Iwan untuk membicarakan apa yang dialami Reza. Sayangnya, B langsung emosi dan menghantam meja.
“Karena pemilik warung keberatan, jadi keluar lah kami dari warung. Ternyata, ada ibu-ibu bersama warga lain mencari B dan langsung entah bagaimana warga menyerang Pak C. Saya pun dipukuli. Jadi, itu saja yang saya tahu,” sebutnya.
Saat ini polisi masih menyelidiki dugaan pengeroyokan terhadap Bripda C. Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, Iptu Eko Sanjaya mengatakan, proses penyelidikan sedang berlangsung. Sejumlah saksi sedang dimintai keterangan.
“Terkait dugaan penganiayaan itu masih kami selidiki kenapa hal itu terjadi. Beberapa saksi lagi diperiksa. Untuk korban (Bripda C) masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara,” tutup Eko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.