Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pembunuh Peternak Kambing di Medan Ditangkap, Motif Sakit Hati 

Kompas.com - 14/06/2024, 15:59 WIB
Goklas Wisely ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Polisi menangkap 4 pelaku pembacokan peternak kambing bernama Sarengat (65) hingga meninggal dunia di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.

"Sejauh ini ada 4 pelaku yang ditangkap dan ditetapkan menjadi tersangka," kata Kanit Reskrim Polsek Tembung, AKP Japri Simamora kepada Kompas.com saat dihubungi melalui saluran telepon, Jumat (14/6/2024).

Japri menjelaskan, keempat pelaku bernama Bayu, Regal, Anis, dan E (17). Bayu dan E ditangkap di daerah Desa Saentis sehari setelah penyerangan, Sabtu (4/5/2024).

Baca juga: Peternak di Deli Serdang Tewas Diserang Puluhan Orang Bersajam, Sebulan Kemudian Anaknya Juga Diserang

Sekitar seminggu kemudian, Regal diamankan di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang. Sedangkan Anis diamankan pada Senin 10 Juni 2024 di Desa Saentis.

"Dari para pelaku, berkas E sudah dilimpahkan dan saat ini menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Deli Serdang," sebut Japri.

"Terkait motif, sejauh ini dari keterangan para pelaku, diketahui karena ada selisih paham jadi sakit hati. Mungkin ada perkataan yang tidak pas," sambungnya.

Baca juga: Usai Ayahnya Dibunuh, Anak Peternak Kambing di Deli Serdang Diserang dengan Rantai dan Airsoft Gun

Dikatakan Japri, saat menjalani pemeriksaan, para pelaku tidak terlalu terbuka terkait apa yang membuat mereka sakit hati. Sementara korban, mengaku tak tahu sama sekali kenapa diserang.

"Untuk pelaku lain, ada 3 pelaku utama lainnya kami buru," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Santri Purnomo (30) selaku anak korban mengatakan, penyerangan berlangsung Jumat (3/5/2024), sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu, Sarengat sedang duduk bersama istri dan ketiga anaknya di dalam rumah.

"Tiba-tiba, ada orang ramai ke rumah, pakai mercon dan batu. Terus pagar depan didobrak sampai hancur,” kata Santri saat diwawancarai di Desa Saentis, Rabu (13/6/2024).

Saat sejumlah orang mulai menerobos masuk, Sarengat bersama dua anak prianya lari ke arah belakang rumah. Sementara istri dan anak perempuannya disuruh bersembunyi di kamar.

Sarengat coba melawan dengan melempar batu sampai akhirnya para pelaku keluar dari areal rumahnya. Lalu, Sarengat coba berdialog dengan para pelaku untuk menanyakan siapa yang dicari.

“Nah, terus dari para pelaku ini ada yang bilang matikan saja semua. Bapak panik, putar balik badan rupanya jatuh. Itu lah bapak dieksekusi. Kaki kanannya dibacok,” ujar Santri.

Melihat hal itu, Santri berlari untuk berupaya menolong ayahnya. Namun Sarengat justru diseret pelaku menjauh dari lokasi dan dibacok lagi di bagian tangan kanan.

“Waktu itu sempat saling serang, itu lah adik saya kena panah. Sampai akhirnya saya menyelematkan ayah saya dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Haji, Medan. Di perjalanan, bapak udah gak ada di ambulans,” ungkap Santri sembari meneteskan air mata.

Santri mengaku sampai saat ini tidak tahu apa alasan para pelaku menyerang kediaman mereka. Berangkat dari kejadian itu, pihaknya pun membuat laporan di Polsek Percut Sei Tuan (sekarang telah berganti nama menjadi Polsek Tembung).

“Kami berharap polisi dapat menangkap seluruh pelakunya lah,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com