Dijelaskannya, pemicu penyerangan itu pelaku dan rekan-rekannya saat itu mendapat informasi ada serangan atau perselisihan dengan anak muda yang mengendarai sepeda motor.
Pelaku dan rekan-rekannya secara spontan datang ke lokasi yang diduga menjadi tempat perlintasan kelompok anak muda lain dan berusaha melakukan balasan.
"Ternyata yang dimaksud (diserang) bukan dari kelompok yang semula (melakukan penyerangan). Jadi adalah salah sasaran ini. (Dugaan geng motor) sedang kami dalami, yang jelas mereka berkelompok saat itu," katanya.
Arfin menambahkan, pelaku juga sempat melayat ke rumah korbannya.
Kepada wartawan, AR mengaku dirinya sempat melayat ke rumah korban karena mengira MFL adalah korban geng motor.
"Saya kira (MFL) yang mengganggu kampung saya. (Setelah memukul) saya langsung jalan aja. Kena kepala. Saya menyesal," katanya.
Baca juga: Satpam Pabrik yang Jadi Ketua Geng Motor Ternyata DPO Kasus Penganiayaan
AR mengaku tidak mempersiapkan diri untuk memukul korban. Kayu broti yang dibawanya diambil saat berjalan menuju tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami di situ sekitar 15 orang. Kami nggak punya geng, orang kampung situ. Awalnya memang belum tahu itu (akibat) kelakuan saya, karena saya kira itu korban dari kelakuan (geng motor) yang ngganggu kampung saya juga. Ternyata anggota saya, Pak," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.