PALEMBANG, KOMPAS.com - Sudah lima tahun lamanya, Hendri Saputra (35) memutuskan untuk menjadi seorang sopir ambulans yang bertugas di Palembang, Sumatera Selatan.
Selama itu, Hendri pun telah terbiasa membawa orang sakit atau pun pasien yang meningal.
Hingga saat pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia pada awal Maret 2020, situasi yang dialami Hendri menjadi berubah.
Baca juga: Cerita Sopir Ambulans Antar Jenazah Pasien Covid-19, Hendri: Pakai Hazmat, Takut Tetap Ada
Saat itu, ia jadi kerap mengantarkan jenazah pasien Covid-19
Namun, pasien yang meninggal akibat terpapar Covid-19 sempat membeludak pada November 2020 lalu.
Hendri bersama rekan-rekannya pun harus bertugas mengantarkan jenazah hingga tengah malam ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gandus.
Baca juga: Cegah Lonjakan Kasus, Asrama Haji Palembang Akan Disiapkan untuk Pasien Covid-19
Ada pun lokasi itu dijadikan oleh pemerintah setempat khusus untuk makam pasien Covid-19.
Hendri setidaknya harus bolak-balik sebanyak empat kali dalam sehari, mengantar jenazah orang yang terpapar Covid-19 untuk dimakamkan di tempat pemakaman tersebut.
Ia bercerita, sewaktu bertugas mengangkat jenazah seorang pasien Covid-19, hazmatnya sempat robek dan masker yang ia gunakan terlepas dari wajahnya.
Hendri pun begitu sempat cemas setelah kejadian itu karena takut tertular virus yang berawal dari Wuhan tersebut.
"Ketika pulang ke pos, saya jadi gelisah. Karena pas merokok rasanya hilang. Kalau demam sih nggak, cuma hilang perasa saja," ujarnya.
Hendri pun kemudian memutuskan untuk meminum vitamin agar imunitasnya meningkat. Selain itu, ia pun sempat untuk mengurangi aktivitasnya dan selalu menggunakan masker.
"Sehari setelah itu saya kembali normal. Saya sih perkirakan waktu itu terpapar. Tetapi tidak terlalu saya rasakan. Karena imun saya kuat. Hanya aktivitas saya kurangi dulu sampai sehat," ujarnya.
Meski begitu, rasa cemas pun sempat menghantui Hendri, karena seluruh pasien yang ia bawa kebanyakan terpapar virus Corona.
Karena misi kemanusiaan, rasa takut itu pun memudar dan Hendri dapat beraktivitas seperti biasanya.
"Kalau bertugas pakai hazmat karena kita juga jaga-jaga (tidak tertular). Takut sih ada, tapi ini demi kebaikan untuk membantu orang," kata Hendri kepada Kompas.com di Palembang, Jumat (25/6/2021).
Untuk saat ini, pasien Covid-19 yang meninggal dan diantarkan ke TPU Gandus Palembang tak lagi sebanyak dulu. Hendri pun berharap kondisi pandemi Covid-19 ini dapat segera kembali.
"Kalau sekarang tak sebanyak dulu, awal-awal Covid-19 begitu banyak. Tetapi sekarang sudah berkurang," jelasnya.
(Penulis Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor I Kadek Wira Aditya)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.