Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Cuma Kerangkeng Manusia, BKSDA Temukan Berbagai Hewan Dilindungi di Rumah Bupati Nonaktif Langkat

Kompas.com - 25/01/2022, 18:33 WIB
Dewantoro,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Masih berjalan pengembangan kasus operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan temuan kerangkeng manusia, tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BKSDA Sumut) mengevakuasi sejumlah satwa dilindungi di rumah Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin-angin.

Kepala Seksi Wilayah II BBKSDA Sumut Herbert Aritonang mengatakan hal tersebut saat berada di pintu keluar rumah Terbit, hendak membawa satwa tersebut ke tempat rehabilitasi.

"Ini orangutan, satu (ekor). Kera Sulawesi dan burung-burung lainnya di mobil belakang. Usianya dewasa," katanya dari dalam mobil, Selasa (25/1/2022).

Baca juga: Soal Kerangkeng di Rumah Bupati Nonaktif Langkat, Kepala Desa Bantah Adanya Perbudakan Modern

Pantauan di lokasi, tim BKSDA Sumut tiba di rumah Terbit pada pukul 16.15 WIB dan keluar dengan barang bukti sejumlah satwa dilindungi itu pukul 17.22 WIB.

Terlihat ada dua mobil dengan bak belakang membawa tiga kandang besi.

Selain tim dari BKSDA Sumut, juga tampak tim dari Balai Gakkum KLHK Wilayah Sumatera dan YOSL-OIC.

Beberapa waktu sebelumnya, tim KPK yang mengendarai 6 mobil dengan pengawalan dari personel Brimob Polda Sumut bersenjata lengkap meninggalkan rumah Terbit.

Bermula dari adanya OTT KPK yang menjerat Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin-angin dan sejumlah orang lainnya, diketahui bahwa di dalam rumah Terbit terdapat kerangkeng manusia berisi puluhan orang.

Baca juga: BNN Sebut Kerangkeng Manusia di Langkat Bukan Tempat untuk Rehabilitasi Narkoba

Koordinator Advokasi Kebijakan Migrant Care Badriyah mengatakan, pihaknya mendapat laporan masyarakat adanya pekerja kelapa sawit yang dikerangkeng secara tidak layak.

Selain itu, mereka juga dipekerjakan selama 10 jam tanpa gaji dan diduga terjadi kekerasan. Kasus ini dilaporkan ke Komnas HAM dan akan diinvestigasi.

Tak hanya kerangkeng manusia, terbaru terungkap fakta adanya kandang berbagai satwa dilindungi yang saat ini sudah dievakuasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Terapis Pijat di Medan Ditemukan Tewas, Keluarga Ungkap Status WA Terakhir Korban

Terapis Pijat di Medan Ditemukan Tewas, Keluarga Ungkap Status WA Terakhir Korban

Medan
Penjual Satwa Dilindungi Jaringan Internasional Ditangkap di Medan

Penjual Satwa Dilindungi Jaringan Internasional Ditangkap di Medan

Medan
Sebelum Ditemukan Tewas, Terapis Pijat di Medan Diduga Sempat Cekcok dengan Kekasihnya

Sebelum Ditemukan Tewas, Terapis Pijat di Medan Diduga Sempat Cekcok dengan Kekasihnya

Medan
Terapis Pijat di Medan Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Dalam Kamar

Terapis Pijat di Medan Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Dalam Kamar

Medan
Pemuda Pancasila Bantah Geruduk Mie Gacoan Medan, ke Sana Cuma Ingin Makan Usai Rapat

Pemuda Pancasila Bantah Geruduk Mie Gacoan Medan, ke Sana Cuma Ingin Makan Usai Rapat

Medan
Pemuda Pancasila Bantah Geruduk Mie Gacoan Medan Minta Kelola Parkir

Pemuda Pancasila Bantah Geruduk Mie Gacoan Medan Minta Kelola Parkir

Medan
Pemuda Pancasila Bantah Geruduk Mie Gacoan Medan, Ngaku Cuma Mau Makan

Pemuda Pancasila Bantah Geruduk Mie Gacoan Medan, Ngaku Cuma Mau Makan

Medan
Rektor USI Pematang Siantar Tersandung Dugaan Plagiarisme Karya Ilmiah

Rektor USI Pematang Siantar Tersandung Dugaan Plagiarisme Karya Ilmiah

Medan
Ormas Geruduk Mie Gacoan Medan, Manajemen Harap Aparat Segera Bertindak: Ini Meresahkan

Ormas Geruduk Mie Gacoan Medan, Manajemen Harap Aparat Segera Bertindak: Ini Meresahkan

Medan
Penjelasan PP soal Video Viral Anggotanya Datangi Mie Gacoan Medan

Penjelasan PP soal Video Viral Anggotanya Datangi Mie Gacoan Medan

Medan
Viral Video Truk Rombongan TNI Diadang Minibus di Medan, Ini Penjelasan Kapendam

Viral Video Truk Rombongan TNI Diadang Minibus di Medan, Ini Penjelasan Kapendam

Medan
Ormas Geruduk Mie Gacoan Medan karena Lahan Parkir, Bobby: Carilah Rezeki yang Bagus

Ormas Geruduk Mie Gacoan Medan karena Lahan Parkir, Bobby: Carilah Rezeki yang Bagus

Medan
Jalan Sunyi Bakhsan Parinduri Melestarikan Gordang Sambilan

Jalan Sunyi Bakhsan Parinduri Melestarikan Gordang Sambilan

Medan
Bobby: Buang Sampah Sembarangan Akan Didenda Rp 10 Juta dan Kurungan 3 Bulan

Bobby: Buang Sampah Sembarangan Akan Didenda Rp 10 Juta dan Kurungan 3 Bulan

Medan
Pria di Deli Serdang Bunuh Pacarnya karena Kesal Sering Dimarahi

Pria di Deli Serdang Bunuh Pacarnya karena Kesal Sering Dimarahi

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com