Saat proses turun itu, enam anak Ibu Sirici terbelah jadi dua. Sebagian memilih tetap di atas pohon, sebagian lagi jatuh ke bumi karena liana lagara yang rapuh.
Keturunan Ibu Sirici yang tetap di atas pohon ini yang disebut Ono mbela atau manusia pohon, yang dicirikan berkulit putih dan berparas cantik.
Sedangkan mereka yang jatuh ke bumi memilih untuk tinggal di gua-gua. Mereka tidak disebut Ono mbela, namun disebut Nadaoya atau manusia gua.
Jika Ono mbela bercirikan cantik dan putih, maka Nadaoya disebut memiliki kepala dan tubuh yang lebih besar, dengan warna kulit lebih gelap.
Hoho tentang asal-usul Orang Nias ini didukung dengan penemuan artefak di gua-gua di Nias yang menujukkan adanya kehidupan manusia di masa lalu.
Benda-benda prasejarah itu antara lain alat-alat tulang, batu serpih, batu pukul, hingga pipihan.
Selain itu juga ditemukan sisa vertebrata yang terdiri dari ikan, ular, kura-kura, dan cangkang moluska.
Hingga saat ini belum diketahui kapan wilayah Nias mulai dihuni manusia.
Dalam suatu penelitian arkeologi disebutkan bahwa Pulau nias sudah dihuni sejak 12.000 tahun yang lalu oleh imigran dari Asia.
Namun demikian, penelitian lain menyebutkan kelompok etnis Nias atau yang menamakan diri Ono niha (anak manusia), sudah menetap di wilayah tersebut 700 tahun lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.