Namun, kata Irjen RZ Putra, permintaan pernikahan tersebut tidak diterima oleh orang tua FAM.
"Ini menjadi permasalahan bagi keluarga sendiri dan makin meningkat ketika yang bersangkutan meminta untuk menikah untuk ketiga kali, setelah ditalak suami kedua," ucapnya.
Masih kata Irjen Panca, perubahan perilaku semakin memuncak saat FAM mulai berpisah dengan suami keduanya.
Polisi pun akan melakukan pendalaman terhadap latar belakang kepada suami kedua FAM.
"Memang rajin melaksanakan ibadahnya. Namun dalam sehari hari juga sering mendengarkan ceramah-ceramah dari YouTube dan meminta kepada orangtuanya untuk mendengarkan. Menurut orangtuanya ini perilaku yang berbeda dari sebelumnya" jelasnya.
Polisi juga memeriksa kamar FAM namun tidak menemukan adanya benda benda yang berkaitan dengan jaringan terorisme.
"Karena barang-barang dia sudah diserahkan kepada orang orang sesuai dengan pemahaman dia. Jadi tidak ada barang-barang hanya ada buku Alquran," ucapnya.
Pihaknya saat ini sedang mendalami apa penyebab FAM hingga berperilaku berubah drastis, dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Psikologi Polda Sumut.
Namun diketahui keseharian FAM selama ini sering beribadah dan berdzikir.
"Kita berharap dapat mendalami konstruksi peristiwa dalam benak yang bersangkutan. Saat ini kita coba mendalami penjelasan yang bersangkutan lebih dalam," katanya.
Baca juga: Dua Mayat Ditemukan di Perairan Bangka Barat, Ini Penjelasan Polisi
"Yang jelas kita tidak temukan buku buku yang berkaitan dengan teroris di rumah yang bersangkutan," ucapnya menambahkan.
Di tempat yang sama, Ketua MUI Kota Pematangsiantar M Ali Lubis mengatakan peristiwa pagi itu sempat mengejutkan warga Siantar.
Ali memaklumi kondisi FAM yang sedikit terganggu pascamengalami kecelakaan beberapa waktu lalu. Kejadian itu, kata dia membuat cara berpikir FAM kurang sempurna.
"Tadi kita sudah sampaikan kepada orangtuanya, bahwa kita dari MUI siap memberikan tausiyah, wejangan supaya tidak menyimpang dari ajaran berbangsa dan bernegara," ucapnya.
Ibu FAM yang hadir di Polres Pematangsiantar menangis histeris dan meminta maaf kepada masyarakat atas peristiwa yang dilakukan anaknya.
"Saya mohon maaf kepada masyarakat yang telah mengganggu, anak saya silap, saya minta maaf karena kami juga keluarga polisi, anak kami sudah melakukan di luar pemikiran kami," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.