Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi, Racun Ikan, dan Kematian Seorang Ibu bersama Anak Kembarnya…

Kompas.com - 07/04/2022, 19:59 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sisa minuman kopi dan larutan diduga racun ikan ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya seorang ibu berinisial RDS (38) dan anak kembarnya, SAP (4) dan SES (4).

Ketiganya ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Jalan Antara, Kelurahan Lubuk Pakam III, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (6/4/2022) sore.

Kejadian ini sempat menggegerkan warga setempat.

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Deli Serdang Kombes Pol Irsan Sinuhaji mengatakan, petugas tidak menemukan tanda kekerasan saat memeriksa tubuh luar korban.

"Dari hasil temuan di TKP (tempat kejadian perkara) pemeriksaan pada bagian luar tubuh korban tidak ada indikasi kekerasan. Kita menemukan sisa minuman kopi dan larutan yang kita curigai seperti racun ikan," ujarnya, Kamis (7/4/2022).

Baca juga: Soal Ibu dan 2 Anak Kembar di Lubuk Pakam Ditemukan Tewas Dalam Kamar, Polisi: Ada Sisa Minuman Kopi dan Racun Ikan

Kronologi penemuan jenazah ibu dan anak kembar di Deli Serdang

Ilustrasi pembunuhan, temuan jasad manusia.KOMPAS.COM/HANDOUT Ilustrasi pembunuhan, temuan jasad manusia.

Erlina (55), Kepala Lingkungan VIII Pasar 4,5 menjelaskan, kasus meninggalnya ibu dan anak kembarnya di Deli Serdang pertama kali diketahui oleh orangtua RDS.

Sore itu, kedua orangtua RDS mendatangi rumah korban, tapi kondisinya sepi. Mereka lantas masuk rumah dengan kunci yang dimiliki.

Saat mereka hendak membuka kamar RDS, pintunya terkunci.

"Kedua orangtua korban meminta bantuan warga sekitar untuk mendobrak kamar. Setelah terbuka, di situ korban dengan anak kembar tergeletak dalam keadaan tak bernyawa," ucapnya.

Warga yang membantu mendobrak pintu, Al Kifli, menuturkan, dirinya awalnya didatangi pembantu korban. Ia datang sambil menangis.

"’Bang, tolong lah buka pintu kamar kami.’ Kenapa? ‘Ada orang di dalam.’ Kami begitu dibilangnya bukakan pintu kamar belakang, kami bawa linggis sama martil," ungkapnya, Rabu, dikutip dari Tribun Medan.

Baca juga: Seorang Ibu dan Anak Kembarnya di Lubuk Pakam Ditemukan Tewas Dalam Kamar

 

Setibanya di rumah tersebut, Kifli melihat orangtua korban. Ayah korban kemudian meminta tolong agar pintu kamar anaknya dibuka.

"Dia bilang, ‘Tolong lah dibukakan.’ Ya kami bukakan. ‘Permisi ya, kami buka.’ Saat itu engkol pintu sudah patah, mungkin bapak itu sudah kerjain duluan," terangnya.

Kifli dan beberapa tetangga mendobrak menggunakan pahat, dan terbuka. Akan tetapi, ternyata kunci grendel pintu di dalam kamar pada posisi terkunci.

"Begitu terbuka pertama, di atas terkunci. Kami buka, kami sorong. Tahu-tahu ada tiga, semua posisi korban telentang," tuturnya.

Begitu menemukan jenazah RDS dan anak kembarnya, warga lantas meninggalkan lokasi.

"Begitu pintu terbuka kami lihat. Allahuakbar. Udah kami keluar,” bebernya.

Baca juga: Keluar Busa dari Mulut Ibu dan Anak Kembar yang Tewas di Lubuk Pakam, Polisi: Diduga Bunuh Diri

Jenazah diotopsi

Ilustrasi otopsi jenazah.SHUTTERSTOCK/ESB Professional Ilustrasi otopsi jenazah.

Kapolresta Deli Serdang Kombes Pol Irsan Sinuhaji menjelaskan, polisi sudah meminta izin pihak keluarga korban untuk mengotopsi korban.

Ketiga jenazah sudah dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara. Saat ini, polisi tengah menunggu hasil dari laboratorium forensik.

Selain itu, polisi juga sedang mendalami permasalahan apa yang sedang terjadi terhadap RDS.

Akan tetapi, kata Irsan, berdasarkan keterangan awal pihak keluarga, korban tidak memiliki masalah.

"Motifnya kita dalami. Permasalahan apa. Keterangan awal pihak keluarga, tidak ada masalah apa-apa," jelasnya.

Dugaan sementara, korban meninggal dunia karena bunuh diri.

"Korban ini guru. Cuman terkait dengan hal lain tidak ada. Sementara mengarahnya ke sana (bunuh diri) kita dalami ke sana," tandas Irsan.

Baca juga: Ibu dan 2 Anak Kembar di Lubuk Pakam Ditemukan Tewas, Dari Rekaman CCTV Korban Sempat Beraktivitas di Dapur Sebelum Masuk Kamar

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Medan, Dewantoro | Editor: I Kadek Wira Aditya, David Oliver Purba), Tribun-Medan.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com