Setelah pemberian obat dan vitamin, juga obat herbal, Taufik mengaku, kini ternak sapinya kini sudah membaik. Menurutnya, masa kritis sapi yang terkena PMK adalah 4-5 hari.
Dia memberi contoh, di kandang sebelah, awalnya hanya 1 yang sakit, bertambah 17, hingga akhirnya 20 ekor lebih semuanya sakit. Namun dibandingkan sebelumnya, saat ini sudah jauh lebih baik. Sudah mulai mau makan.
Hingga saat ini, menurutnya belum ada dari pihak pemerintah provinsi atau kabupaten melalui dinas peternakan atau pertanian yang turun ke kandangnya. Apalagi diberi obat dan vitamin untuk sapinya.
"(Perhatian dari dinas) ada, tapi beberapa saja. Ke kandang saya belum. Sudilah pemerintah (datang) kepada kami. Gimana petani kecil yang punya 2 ekor, sementara untuk makan aja susah," katanya.
Baca juga: Hindari Sebaran PMK, 30 Mobil Angkut Sapi dan Kerbau Tujuan Bengkulu Dipaksa Balik ke Sumbar
Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan Deli Serdang, Refli Sofyan mengatakan, hingga 26 Mei, sapi yang terjangkit PMK 491 ekor. Penularan semakin luas namun kesembuhannya juga terus bertambah. Stok obat dan vitamin yang dimiliki sudah habis.
Saat ini pihaknya mempersilakan peternak untuk mencari obat dan vitamin dan jika membutuhkan tenaga untuk menyuntikkan ke sapi, dapat menghubunginya.
"Kondisi stok obat-obatan kita sudah habis, peternaknya kita ajak kerjasama. Mereka yang beli obatnya, kita yang mengerjakan. Apalagi yang di Pondok Rowo kan rata-rata pedagang. Kalau yang peternak 1 atau 2 ekor kita layani. Yang pedagang kita kerjasama," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.