Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berstatus KLB, 769 Orang di Pematangsiantar Terjangkit DBD, 7 Pasien Meninggal

Kompas.com - 14/07/2022, 18:11 WIB
Teguh Pribadi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Sejak 1 Januari hingga 14 Juli 2022 tercatat 769 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pematangsiantar. Dari jumlah kasus tersebut, 7 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia akibat DBD.

Epidemiolog Muda Bidang Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar Domen Silalahi mengatakan, dengan meningkatnya kasus tersebut ditetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).

Selanjutnya dibentuk Tim Gerak Cepat (TGC) Lintas Sektor hingga tingkat Kelurahan untuk intensifikasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), penyuluhan, sekaligus pemberian larvasida, serta fogging.

Baca juga: 1.175 Warga Tasikmalaya Terjangkit DBD, 21 Meninggal, Tertinggi Ke-9 di Jabar

Domen mengatakan, data hingga Minggu (10/7/2022), tercatat 19 roang dirawat di sejumlah rumah sakit. Kasus DBD tersebar di seluruh kecamatan di Kota Pematangsiantar.

"Dari Januari sampai Mei 2022, 7 orang meninggal dunia akibat DBD. 1 orang di antaranya anak anak, selebihnya dewasa," ujar Domen saat ditemui di kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematangsiantar, Kamis (14/7/2022).

Dalam upaya menangani kasus DBD, Domen mengakui ada kendala. Salah satunya rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan PSN, sehingga kasus DBD berulang terjadi.

Domen Silalahi mengimbau masyarakat ikut memberantas sarang nyamuk di lingkungan tempat tinggal.

Menurutnya, sikap abai masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk mengakibatkan kasus DBD sulit ditanggulangi.

Baca juga: Kasus DBD di Pondok Labu Tertinggi di Jaksel, Ini Penyebabnya...

"Selain Dinas Kesehatan, kesadaran masyarakat sangat penting melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) di lingkungan tempat tinggal dan rumah," kata Domen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com