JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan salah satu kota terbesar di Indonesia, Medan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar.
Meski begitu, potensi tersebut belum dimaksimalkan lantaran terdapat sejumlah tantangan yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Medan. Salah satunya adalah infrastruktur.
Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mengatakan, Pemkot Medan tengah melakukan upaya perbaikan terhadap berbagai sarana infrastruktur yang ada di kota tersebut.
Upaya ini termasuk dalam salah satu dari lima program prioritas yang dicanangkan Bobby sejak menjabat sebagai Wali Kota Medan pada 2021.
“Sebenarnya, banyak masalah harus diselesaikan dan perbaikan infrastruktur memang jadi salah satu dari program prioritas Pemkot Medan. Terkait jalan raya contohnya, Medan memiliki sekitar 3.000 km jalan dan tadinya tidak sepenuhnya bagus. Saat ini, kami sudah berhasil memperbaiki sekitar 80 persen,” ujar Bobby saat berkunjung ke kantor Kompas.com, Jakarta, Selasa (20/3/2023).
Bobby menambahkan, agar perbaikan infrastruktur berlangsung baik, dia meminta semua pihak yang terlibat dalam upaya tersebut untuk memberikan kinerja maksimal.
Sebagai langkah awal, Bobby membenahi dan mengganti sistem lelang terhadap pengerjaan proyek perbaikan jalan.
Baca juga: Lapangan Gajah Mada Siap Digunakan, Bobby Nasution: Jangan Dicorat-coret
“Kami langsung membuat katalog elektronik agar sistem (lelang) jadi transparan. Dari situ, kami bisa menentukan harga dan kualitas material terbaik,” terang Bobby.
Selain jalan, masalah lain yang saat ini dibenahi secara serius oleh Pemkot Medan adalah banjir.
Bobby mengakui, banjir di Medan tidak mudah diatasi karena disebabkan oleh multifaktor.
“Banjir ini banyak penyebabnya, mulai dari luapan sungai hingga masalah drainase. Makanya, penanganannya berbeda dan harus hati-hati. Untuk luapan sungai misalnya, kami juga harus berkolaborasi dengan pemerintah pusat karena anggaran itu dari pusat,” tuturnya.
Meski begitu, lanjut Bobby, Pemkot Medan juga telah melakukan berbagai cara untuk mengurangi dampak dan risiko yang disebabkan oleh banjir.
Salah satunya adalah dengan mengedukasi masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar luapan sungai agar lebih waspada saat ketinggian air mulai melebihi batas normal.
“Untuk drainase, kami benahi sistemnya agar lebih praktis lagi. Dari sisi manfaat, kami juga telah ukur agar jadi lebih baik lagi. Namun, memang ada beberapa hal yang harus diperhatikan secara lebih detail, seperti kolam retensi. Apalagi, Medan kan terus mengalami pembangunan,” katanya.
Baca juga: Lepas Ekspor Produk UMKM Medan, Wali Kota Bobby: Keterlambatan Akibat Covid-19 Harus Kita Kejar
Bobby menambahkan, semakin banyak pembangunan, area resapan air pun semakin berkurang. Hal ini dapat meningkatkan potensi banjir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.