Bahkan ada warga di Singapura berkebangsaan Indonesia menjadi korban dan memiliki sejumlah bukti.
Akhirnya, Baim kembali bergerak untuk mencari korban penipuan lainnya berikut denga bukti-buktinya.
"Kalau ada bukti-buktinya, saya langsung laporin. Ada tiga kali saya laporin di Jakarta. Tiba-tiba ada kabar dari Kepolisian Sumatera Utara, tapi saya juga gak lapor di sini. Jadi memang masih seperti itu ya," katanya.
Dia mengaku heran dengan keberanian pelaku karena ada yang menempelkan logo kepolisian dalam "surat izin" yang digunakan menipu korbannya.
"Ngeri sih, kok ada (logo palsu) polisinya sekarang. Jadi dia 'surat izin Polda Metro Jaya', ada muka saya," katanya.
Dia pun bingung bagaimana cara mengantisipasi penipuan yang mengatasnamakan dirinya karena pelaku semakin berani.
Korban ditipu, tapi Baim yang disalahkan. Korban mempertanyakan kenapa ada penipuan yang mencatut nama Baim, tapi dia disebut diam saja dan disebut tidak bertanggung jawab.
"Bingung sebenarnya. Saya sudah pernah ganti uangnya, tapi karena terlalu banyak, akhirnya saya setop. Yang bisa saya lakuin sekarang siapa yang ketipu, saya minta bukti lalu laporin. Saya ikut melaporin supaya insya Allah kalau saya yang laporin, bisa lebih cepat. Karena kalau dia (saja) yang laporin, takutnya lama," katanya.
Baim tertawa kecil saat ditanya jumlah korban penipuan yang mencatut namanya.
"Saya sebelum ke sini udah melihat ada sekitar 40-50 orang. Orang saya lapor, Mas, saya lapor dong (soal penipuan modus) giveaway yang Mas pos itu sudah banyak ada DM (direct message) semua. Didata, buktinya banyaknya minta ampun," ujar Baim.
Baim menegaskan bahwa untuk mendapatkan giveaway, masyarakat tidak pernah dimintai uang.
Dia menyebut, program giveaway sebenarnya adalah acara televisi yang dibintanginya pada tahun 2020-2021, yakni Indonesia giveaway.
"Sebenarnya siapa pun yang di-WhatsApp, siapa pun yang mengatasnamakan saya, kemudian minta uang, itu pasti bukan saya karena saya tak mungkin minta uang," katanya.
Baim sudah berhenti dari program giveaway pada tahun 2021.
Namun, rekaman dari program itu yang kemudian disalahgunakan dengan menjadikannya bank suara untuk menipu korbannya.
"Karena kata ibunya (korban) dia (pelaku) balasnya, kenapa yakin, karena pakai suara saya yang sudah direkam jadi bank sound. Memang pelaku yang ini pintar, jenius menurut saya, karena dia sudah bank sound. Kalau ditanya misalnya jejak pemilihannya (suara), dia pasti sudah curiga, tapi ini dia bisa play-play gitu," katanya.
Baim mengatakan, saat ini dia sudah jarang mengadakan giveaway.
"Kalo berbagi di jalanan. Kalau lewat media udah jarang banget karena takut seperti ini," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.