Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Penipuan Catut Nama Baim Wong, Sudah Transfer Rp 149 Juta

Kompas.com - 11/04/2023, 16:17 WIB
Dewantoro,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com-Wajah Evi (48) kuyu dan lelah. Betapa tidak, dia sudah ditipu oleh seseorang dari Tanjung Balai, Sumatera Utara, yang mencatut nama Baim Wong hingga Rp 149 juta dan diperiksa sejak siang hingga malam.

Dia tak tahu uangnya akan kembali atau tidak. Hanya saja, penipunya sudah ditangkap dan kini mendekam di Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut).

Warga Helvetia, Kota Medan, itu mengaku kehilangan Rp 149 juta.

Awal mula dia menjadi korban penipuan yang mencatut nama Baim Wong itu saat membuka Facebook dan melihat ada temannya yang mengaku mendapat give away Rp 20 juta.

Baca juga: Lagi, Penipuan Giveaway Catut Nama Baim Wong, Bagaimana Pelaku Meyakinkan Korbannya?

 

Dia kemudian mengirim pesan lewat Messanger mempertanyakan kebenarannya.

Jawaban dari akun temannya yang belakangan diketahuinya sudah diretas itu bahwa give away itu benar, bukan penipuan dan menyuruh agar menghubungi link WhatsApp.

Seketika dia klik link tersebut dan langsung mendaftar. Pertama kali dia diminta uang Rp 500.000, lalu Rp 1 juta dan seterusnya.

Uang itu, alasannya untuk uang polisi, pajak dan lain sebagainya.

Hingga akhirnya dia didiskualifikasi karena tidak terus-terusan mentransfer uang yang dimintanya.

Setelah itu dia tersadar sudah sebanyak 18 kali dia mengirim dan totalnya Rp 149 juta.

"Makanya (setelah sadar) saya bilang saya enggak mau Rp 20 juta itu, minta balikkan dana saya saja, sudah untuk kamu aja. 'Oh enggak bisa Bu, hangus duit ibu'. Kan bingung saya," katanya, Senin (10/4/2023) malam di Polda Sumut.

Baca juga: Banyak Penipuan Catut Namanya, Baim Wong: Kalau Minta Uang, Itu Pasti Bukan Saya

Pelaku juga kemudian menyuruhnya untuk bertanya kepada lima akun FB temannya yang belakangan diketahui sudah diretas oleh pelaku.

"Katanya sampai jual emas, tapi balik uangnya. Yang lima itu kawan-kawan, tapi akunnya di-hack. Perempuan semua. Lain-lain kota," katanya.

Dikatakannya, Baim tidak menjanjikan apa-apa tapi mengajak berdoa agar mendapat jalan keluar terbaik.

"Kita enggak bisa dan enggak mau memaksa atau membebani ke Mas Baim, karena bukan salah dia," katanya.

 

Diberitakan sebelumnya, penyidik Ditreskrimsus Polda Sumut, Briptu Irayati Gurusinga pada Senin (10/4/2023) malam mengatakan, modus pelaku adalah meretas akun Facebook lalu membuat postingan seolah-olah menerima give away dari Baim Wong.

Di postingan tersebut, pelaku juga menyertakan link WhatsApp.

Pelaku juga mengajak korbannya untuk meng-klik link WhatsApp agar juga dapat give away.

Korban yang tertarik, lanjut Irayati, langsung meng-klik link WhatsApp dan langsung terhubung dengan akun WhatsApp yang sudah diset dari awal sebagai akun Baim Wong.

"Setelah itu dijanjikan give away Rp 20 juta namun korban diminta dulu membayar biaya administrasi dan segala macamnya, korban merasa tertarik kemudian keterusan sampai korban yang kita tangani alami kerugian 150 juta," katanya.

Baca juga: Terbongkarnya Modus Penipuan Kotak Amal Online di Masjid Kawasan Jaksel, QRIS Palsu Disebar

Pelaku ditangkap di Tanjung Balai

Berdiri di sebelah Baim Wong, Irayati mengatakan, pelaku berinisial MK. Dia beraksi seorang diri sejak Desember 2022 hingga Januari 2023.

Saat ini, ada dua orang korban yang ditangani di Ditreskrimsus Polda Sumut. Korbannya mengalami kerugian Rp 149 juta dan Rp 4 juta.

Dikatakannya, selama pengejaran, MK sempat kabur namun akhirnya berhasil ditangkap di rumahnya di Tanjung Balai sekitar seminggu yang lalu.

"MK sudah jadi tersangka. Sudah ditahan juga," katanya.

Baim Wong yang namanya dicatut, pada Senin (10/4/2023) malam mengatakan datang ke Polda Sumut karena ada penangkapan pelaku penipuan yang mengatasnamakan dirinya.

"Orangnya sudah ditangkap, saya dipersilakan untuk bertemu. Saya menanyakan kenapa melakukannya dan lain-lain," katanya.

Baim juga menyampaikan terima kasih ke Polda Sumut atas respon cepat dalam penanganan kasus tersebut.

Padahal, lanjut Baim, dia tidak pernah membuat laporan di Polda Sumut.

"Sebenarnya (penipuan seperti) ini kan sudah lama ya. Tahun 2022 sudah ketangkap ada 10 orang, saya kira sudah selesai semuanya," katanya.

Baca juga: Penipuan Modus QRIS Amal Palsu Ditemukan di Masjid Kebayoran Lama, Pondok Indah, dan Kalibata

Dia sempat mendiamkan tapi ternyata masih banyak yang mengadu.

Bahkan ada warga di Singapura yang berkebangsaan Indonesia menjadi korban dan memiliki bukti-buktinya.

Akhirnya dia kembali bergerak untuk mencari korban penupuan lainnya berikut denga bukti-buktinya.

"Kalau ada bukti-buktinya, saya langsung laporin. Ada tiga kali saya laporin di Jakarta. Tiba-tiba ada kabar dari Kepolisian Sumatera Utara, tapi saya juga enggak lapor di sini. Jadi memang masih seperti itu ya," katanya.

 

Dia mengaku heran dengan keberanian pelaku penipuan karena ada yang menempelkan logo kepolisian dalam 'surat izin' yang digunakan untuk menipu korbannya.

"Ngeri sih, kok ada (logo palsu) polisinya sekarang. Jadi dia 'surat izin Polda Metro Jaya', ada muka saya," katanya.

Dia pun bingung bagaimana cara mengantisipasi penipuan yang mengatasnamakan dirinya karena pelaku semakin berani.

 

Korban ditipu, tapi dia yang disalahkan. Korban mempertanyakan kenapa ada penipuan yang mencatut namanya, dia diam saja dan disebut tidak bertanggung jawab.

"Bingung sebenarnya. Saya sudah pernah ganti uangnya tapi karena terlalu banyak akhirnya saya stop. Yang bisa saya lakuin sekarang siapa yang ketipu saya minta bukti lalu laporin. Saya ikut melaporin supaya insya Allah kalau saya yang laporin bisa lebih cepat. Karena kalau dia (saja) yang laporin takutnya lama," katanya.

Baca juga: Pria di Kota Malang Dilaporkan Hilang, Diduga Terlibat Penipuan Miliaran Rupiah

Begitu pula ketika ditanya sampai saat ini ada berapa banyak korban penipuan yang mencatut namanya, sambil tertawa kecil dia mengatakan sangat banyak.

"Saya sebelum ke sini udah melihat ada sekitar 40 - 50 orang. Orang saya lapor, mas saya lapor dong, (soal penipuan modus) give away yang mas pos itu sudah banyak ada DM (direct message) semua. Didata, buktinya banyaknya minta ampun

Namun demikian Baim mengatakan bahwa untuk mendapatkan give away, dia tidak pernah minta uang.

Lagi pula, kata dia, program give away itu sebenarnya adalah acara televisi yang dibintanginya pada tahun 2020-2021, yakni Indonesia Give Away.

Uang sebanyak apa pun yang diberikan, dia tidak pernah meminta satu rupiah pun.

"Sebenarnya siapapun yang di-WhatsApp siapapun yang mengatasnamakan saya kemudian minta uang, itu pasti bukan saya karena saya tak mungkin minta uang," katanya.

Baca juga: Dilaporkan Kasus Penipuan Haji, Dukun di Jepara Ditangkap Polisi

Dia sendiri sudah berhenti dari program Give Away yang disebutnya berbagi itu pada 2021.

Namun, rekaman dari program itu yang kemudian disalahgunakan dengan menjadikannya bank suara untuk menipu korbannya.

"Karena kata ibunya (korban) dia (pelaku) balasnya, kenapa yakin, karena pakai suara saya yang sudah direkam jadi bank sound. Memang pelaku yang ini pinter, jenius menurut saya, karena dia sudah bank sound, kalau ditanya misalnya jejak pemilihannya (suara) dia pasti sudah curiga, tapi ini dia bisa play-play gitu," katanya.

Dari banyaknya penipuan mencatut namanya, artis yang punya satu akun resmi itu mengatakan sudah sangat jarang membuat give away.

"Kalau berbagi di jalanan. Kalau lewat media sudah jarang banget karena takut seperti ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PLN Cabut Aliran Listrik Pedagang Martabak yang Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan

PLN Cabut Aliran Listrik Pedagang Martabak yang Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan

Medan
Curhat Pedagang Martabak di Medan yang Diduga Dipalak Petugas Dishub

Curhat Pedagang Martabak di Medan yang Diduga Dipalak Petugas Dishub

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Anggota Dishub Medan Diduga Palak Pedagang Martabak lewat Jukir

Anggota Dishub Medan Diduga Palak Pedagang Martabak lewat Jukir

Medan
Ledakan Tabung Gas di Kota Medan, 2 Luka-luka dan Dinding Rumah Rusak

Ledakan Tabung Gas di Kota Medan, 2 Luka-luka dan Dinding Rumah Rusak

Medan
Heboh Ledakan Tabung Gas Elpiji di Medan, Ibu dan Anak Terluka

Heboh Ledakan Tabung Gas Elpiji di Medan, Ibu dan Anak Terluka

Medan
Pegawai Dishub Medan Bantah Palak Pedagang, Laporkan Perekam Video ke Polisi

Pegawai Dishub Medan Bantah Palak Pedagang, Laporkan Perekam Video ke Polisi

Medan
Kadishub Medan Bantah 5 Anak Buahnya Palak Penjual Martabak

Kadishub Medan Bantah 5 Anak Buahnya Palak Penjual Martabak

Medan
Bobby Ancam Bongkar Centre Point jika Tak Lunas Pajak Rp 250 Miliar

Bobby Ancam Bongkar Centre Point jika Tak Lunas Pajak Rp 250 Miliar

Medan
Wali Kota Medan Segel Mall Centre Point karena Tunggak Pajak Rp 250 M

Wali Kota Medan Segel Mall Centre Point karena Tunggak Pajak Rp 250 M

Medan
Pemkot Medan Segel Mal Centre Point, Semua Pengunjung Tinggalkan Gedung

Pemkot Medan Segel Mal Centre Point, Semua Pengunjung Tinggalkan Gedung

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Medan
Mengenal Pantai Lagundri di Nias: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Mengenal Pantai Lagundri di Nias: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Medan
Karyawan SPBU di Deli Serdang Diduga Dianiaya Oknum Polisi, Dipaksa Mengaku Mencuri

Karyawan SPBU di Deli Serdang Diduga Dianiaya Oknum Polisi, Dipaksa Mengaku Mencuri

Medan
30 Warga di Serdang Bedagai Keracunan Makanan, Polisi Turun Tangan

30 Warga di Serdang Bedagai Keracunan Makanan, Polisi Turun Tangan

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com