Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Usaha Rintisannya, Pemuda Deli Serdang Bisa Kurangi Sampah dan Ekspor Jelantah ke Eropa

Kompas.com - 16/05/2023, 22:38 WIB
Rahmat Utomo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com- Abdul Latif (27) warga Kabupaten Deli Serdang, punya cara unik mengurangi problem sampah di Kota Medan, Sumatera Utara.

Dia mendirikan aplikasi jual beli sampah daur ulang secara online bernama Kepul.id atau akronim dari kepedulian lingkungan.

Berkat aplikasinya kini sampah plastik, buku, botol hingga kaleng yang sering dibuang masyarakat jadi bernilai ekonomis.

Baca juga: Perluas Zona Buang TPPAS Sarimukti, DLH Jabar Klaim Sudah Tak Ada Antrean Truk Sampah

 

Cukup daftar di aplikasi Kepul.id, maka mobil pengangkut sampah milik Abdul Latif segera datang dan membeli sampah yang ingin dijual masyarakat.

Total kata Abdul Latif, kini perusahaanya sudah melayani kurang lebih 19.000 penjual sampah perorangan.

Selain itu Kepul.id juga bermitra dengan 5.000-an perkantoran, pabrik hingga restaurant.

Setelah membeli sampah, Kepul.id menyortir dan dijual ke sejumlah pabrik untuk didaur ulang kembali.

Uniknya, kata Abdul Latif salah satu limbah yang paling banyak dijual masyarakat adalah minyak jelantah atau minyak sisa penggorengan.

"Kita ada 60 jenis item sampah yang bisa dibeli, salah satunya Itu minyak jelantah, dia menempati posisi 5 besar yang paling banyak dijual masyarakat," ujar Abdul Latif saat diwawancarai di acara Dialog Interaktif dengan Menkop UMKM RI Teten Masduki di Auditorium Universitas Sumatera Utara (USU), Senin (15/5/2023).

Baca juga: Cerita Pedagang Pasar Sehat Cileunyi, Sulit Dapat Pembeli Baru karena Sampah Menggunung

Ekspor jelantah

Kata Abdul Latif, dalam dua pekan perusahaannya, mampu mengepul sebanyak 2 ton minyak jelantah dari masyarakat. Hal itu sedang berlangsung dua tahun.

"Ngambil dari masyarakat, belinya Rp 4.000 per kilogramnya, kalau harga jual itu harga rahasia. Saya mengambilnya dari penjual gorengan, ada juga dari limbah rumah tangga, paling banyak dari restoran dan cafe juga," ungkapnya.

 

Selanjutnya minyak itu dijual ke eksportir asal Indonesia yang kemudian mengekspornya ke eropa, untuk dijadikan bahan biodisel.

"Yang saya tahu diekspor ke Belanda dan Finlandia, kita hanya menampung dari masyarakat lalu kita jual ke perusahaan eksportir Indonesia. Jadi perusahaan ini yang mengekspor, karena izinnya besar untuk ekspor, jadi kita kayak supplier aja," tandasnya.

Kini dari bisnis yang digelutinya, Abdul Latif telah memiliki 20 karyawan yang dipekerjakan.

"Alhamdulilah kita bisa menciptakan lapangan kerja, jadi kita buat kita jadi driver, tukang sortir sampah gitu sama, karyawan lah beberapa," ungkapnya

Baca juga: Lokasi Kuliner di Medan Berdebu, Bobby Nasution Minta Maaf ke Iriana

Abdul Latif mengatakan awal mula mendirikan Kepul.id dilatarbelakangi keprihatinannya terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kota Medan.

Di tempat itu, seharinya bisa memproduksi 2000 ton sampah. Menurutnya, bila masyarakat lebih selektif, sampah di TPA bisa dikurangi dengan cara daur ulang.

Selanjutnya Abdul Latif yang berlatar belakang mahasiswa Ilmu Komputer USU 2013, mendirikan aplikasi Kepul.id pada 2018.

Tujuannya, selain memiliki nilai ekonomis sampah yang dikirim TPA dapat berkurang.

"Sebenarnya seiring berjalannya waktu saya kan menggeluti bidang aplikasi dan teknologi. Saya kemudian kepikiran soal permasalahan sampah," katanya.

Kata Abdul Latif, dalam mengembangkan Kepul.id, tidak semudah membalikkan telapak tangan, beruntung inovasi Kepul.di yang dibuatnya berhasil meraih prestasi 1st Runner-up di ajang YtechLocal Technopreneur Silicon Valley Mindset oleh Kedutaan Amerika Serikat dan Teknopreneur Indonesia 2018.

Dari situ banyak pengusaha maupun kerabat yang mensupport usahanya.

Baca juga: Jangan Buru-buru Dibuang, Warga Semarang Bisa Tukar Minyak Jelantah dengan Emas di Sini

Meskipun begitu saat masa merintis, Abdul Latif juga sempat kesulitan untuk menjemput sampah yang hendak dijual masyarakat.

"Kendalanya itu untuk transportasi kan kita menjemput langsung, kadang kita nyewa pikap, ada nyewa becak gitu. Kalau sekarang, syukur sudah beli kendaraan sendiri," ungkapnya.

Meski begitu Abdul Latih tidak terlena, dia selalu meng-upgrade diri dalam meningkatkan kapasitasnya. Menurutnya ini wajib dilakukan demi meningkatkan inovasi Kepul.id ke depannya.

"Ya harus semangat, harus bekerja keras, harus continue gitu jalaninya. Sering sering gabung komunitas, sering sering ikut kompetisi, sering-sering Keluar Kota Medan, ikuti beberapa pelatihan. Kalau ada masalah harus cari solusi, harus cari teman ngobrol yang solutif," katanya.

"Tipsnya kalau mau buka usaha planning nya harus kuat, pas di eksekusi serius, kejar apa yang kita inginkan sebenarnya," ujarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Diserang Warga Saat Gerebek Asrama TNI AD di Medan, Mobil Petugas Dirusak

Polisi Diserang Warga Saat Gerebek Asrama TNI AD di Medan, Mobil Petugas Dirusak

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Medan
BMKG Deteksi 3 Titik Panas di Sumatera Utara

BMKG Deteksi 3 Titik Panas di Sumatera Utara

Medan
Jabatan Plh Sekda Medan Paman Bobby Dievaluasi Setelah 10 Hari Kerja

Jabatan Plh Sekda Medan Paman Bobby Dievaluasi Setelah 10 Hari Kerja

Medan
Edy Rahmayadi Ambil Formulir Bakal Calon Gubernur Sumut dari Nasdem

Edy Rahmayadi Ambil Formulir Bakal Calon Gubernur Sumut dari Nasdem

Medan
Karyawan Shell Medan Demo pada Hari Buruh, Tuntut Pesangon

Karyawan Shell Medan Demo pada Hari Buruh, Tuntut Pesangon

Medan
Paman Bobby Buka Suara Usai Ditunjuk Keponakannya Jadi Plh Sekda Kota Medan

Paman Bobby Buka Suara Usai Ditunjuk Keponakannya Jadi Plh Sekda Kota Medan

Medan
Paman Bobby Jadi Plh Sekda Medan, Wakil Walkot: Saya yang Mengusulkan

Paman Bobby Jadi Plh Sekda Medan, Wakil Walkot: Saya yang Mengusulkan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Medan
Hendak Selundupkan Sabu ke Kendari, Seorang Pria Ditangkap di Bandara KNIA

Hendak Selundupkan Sabu ke Kendari, Seorang Pria Ditangkap di Bandara KNIA

Medan
2.801 Kursi di USU Diperebutkan 37.169 Peserta UTBK-SNBT

2.801 Kursi di USU Diperebutkan 37.169 Peserta UTBK-SNBT

Medan
Bandara Silangit Ternyata Sudah Tak Layani Penerbangan Internasional sejak Pandemi Covid-19

Bandara Silangit Ternyata Sudah Tak Layani Penerbangan Internasional sejak Pandemi Covid-19

Medan
Status Internasional Bandara Silangit Dicabut, Ini Dampaknya bagi Danau Toba

Status Internasional Bandara Silangit Dicabut, Ini Dampaknya bagi Danau Toba

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Medan
Anggota Polda Sumut Pelaku KDRT Istrinya yang Sedang Hamil Jadi Tersangka

Anggota Polda Sumut Pelaku KDRT Istrinya yang Sedang Hamil Jadi Tersangka

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com