Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SD di Medan Tewas Diduga Dipukuli Kakak Kelas, Kepsek Bantah Pelaku Satu Sekolah

Kompas.com - 01/07/2023, 21:55 WIB
Rahmat Utomo,
Krisiandi

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Penyebab kematian I alias B (8), siswa sekolah kelas 1 di SDN 13 Kota Medan, masih belum terungkap. B diduga meninggal karena dibully atau dirisak kakak kelas.

Terkait dugaan itu, Kepala Sekolah SDN 13 Kota Medan, Ana Novita membantahnya.

"Pelaku bukan kakak kelas yang satu sekolah (dengan B), tapi kalau dari sekolah lain saya tidak tahu juga, karena ini kan masih dalam penyelidikan polisi," ujar Ana kepada Kompas.com, melalui telepon seluler, Sabtu (1/7/2023)

Ana juga mengatakan selama di sekolah, B merupakan pribadi yang menyenangkan. Teman-temannya pun senang bergaul dengannya.

Baca juga: Bocah SD di Medan Meninggal Diduga Korban Perundungan Kakak Kelas

"(Korban) pandai bergaul selalu ceria anaknya,"ungkap Ana.

Ana berharap polisi segera mengungkap kasus ini.

"(Pelakunya) bukan dari sekolah yang sama dengan B, kalau boleh dibilang anak saya ini korban. Harapan saya polisi segera mengungkap, terkait kejadian ini," harapnya.

Sementara itu Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir mengatakan pihaknya masih mendalami kematian B.

"Keterangan para saksi sudah kita ambil, kami sudah olah TKP, kita sudah di tahap mengumpulkan bukti-bukti yang ada pada kejadian itu, nanti hasilnya akan kita beritahu," katanya

Sebelumnya,  menurut keterangan ibu B, Yusraini, bocah malang itu meninggal usai dirundung kakak kelasnya. Korban sempat mengaku dipukul hingga akhirnya trauma dan sempat dibawa ke rumah sakit.

Baca juga: Sempat Mengaku Dipukuli Kakak Kelasnya, Siswa SD di Medan Demam 2 Hari dan Meninggal Dunia

Kata Yusraini, awal mula anaknya mengadu dibully, pada Kamis (22/6/2023), sekira pukul 11.30. Kala itu B baru pulang sekolah.

"Kami, kan jualan di Masjid Raya, Kota Medan, dia (korban) datang, berkata 'Mak, B dipukul' sambil menangis, dia sampai pucat (mukanya)," ujar Yusraini kepada wartawan, di rumahnya Kelurahan Masjid, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Rabu (28/6/2023).


Setelah dirundung, kata Yusraini, anaknya sempat mengalami demam dan kerap mengigau saat tidur.

"Anak itu macam ketakutan, sudah gitu waktu tidur malam sering ketakutan, kayak trauma gitu," ujar Yusraini.

B juga mengalami demam tinggi selama dua hari. B lalu dibawa ke tukang kusuk, namun penyakitnya tidak kunjung sembuh.

Baca juga: Cerita Pilu Anak SD di Medan, Diduga Tewas Usai Dipukuli Kakak Kelasnya

"Semenjak dipukul, B tidak mau makan cuma mau minum, sakit badan semua katanya, tapi B tidak bilangnya di bagian mana," ujar Yusraini.

Selanjutnya B dibawa ke rumah sakit, pada Selasa (27/6/2023). Tetapi nahas, baru sebentar dirawat, B  menghembuskan napas terakhir.

Menurut Yusraini, sehari sebelum meninggal, B menyebut ada lima pelaku yang menganiayanya, namun Yusraini mengaku sudah pasrah dengan kehendak tuhan.

"(Pelakunya) Dekat-dekat sini juga Pak, tapi orangnya enggak bisa kita sebutkan Pak, nanti merumitkan masalah. Saya maafkan siapapun yang menjahati anak saya itu Pak, tapi saya enggak ikhlas sakit hati ini Pak. Gara-gara dipukuli orang, anak saya meninggal Pak. Itu anak pertama Pak, anak kebahagiaanku Pak," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Foto Jokowi Tak Ada di Ruang Rakor, PDI-P Sumut Minta Maaf

Foto Jokowi Tak Ada di Ruang Rakor, PDI-P Sumut Minta Maaf

Medan
Kronologi Porsche Tabrak Avanza, Warung, dan Kantor Polisi di Medan

Kronologi Porsche Tabrak Avanza, Warung, dan Kantor Polisi di Medan

Medan
Porsche Kecelakaan sampai Nempel di Dinding Kantor Polrestabes Medan

Porsche Kecelakaan sampai Nempel di Dinding Kantor Polrestabes Medan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
3 Orang Ditangkap di Medan Bukan Penculik Anak, tapi Terkait Adopsi Ilegal

3 Orang Ditangkap di Medan Bukan Penculik Anak, tapi Terkait Adopsi Ilegal

Medan
Pria di Deli Serdang Ditemukan Tewas dengan Kaki Terikat, Diduga Dibunuh

Pria di Deli Serdang Ditemukan Tewas dengan Kaki Terikat, Diduga Dibunuh

Medan
Heboh soal Warga Tangkap Penculik Anak di Medan, Diduga Terkait Utang

Heboh soal Warga Tangkap Penculik Anak di Medan, Diduga Terkait Utang

Medan
Cuma Ada Foto Wapres di Ruang Rakor, PDI-P Bilang Foto Jokowi Jatuh

Cuma Ada Foto Wapres di Ruang Rakor, PDI-P Bilang Foto Jokowi Jatuh

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Medan
Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi: Saya Melihat Bobby Bukan karena Menantu Pak Presiden

Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi: Saya Melihat Bobby Bukan karena Menantu Pak Presiden

Medan
Jika Ditunjuk Megawati Jadi Cagub Sumut, Edy Bakal Diminta Jadi Kader PDI-P

Jika Ditunjuk Megawati Jadi Cagub Sumut, Edy Bakal Diminta Jadi Kader PDI-P

Medan
Seloroh Edy soal Pasangan Bobby-Ijeck di Pilkada Sumut: Satu Terlalu Tinggi

Seloroh Edy soal Pasangan Bobby-Ijeck di Pilkada Sumut: Satu Terlalu Tinggi

Medan
Lawan Ijeck dan Bobby di Pilkada Sumut, Edy 'Sentil' Intervensi Kekuasaan

Lawan Ijeck dan Bobby di Pilkada Sumut, Edy "Sentil" Intervensi Kekuasaan

Medan
Edy Rahmayadi, Dulu Melawan PDI-P, Kini Puji dan Minta Restu Jadi Calon Gubernur Sumut

Edy Rahmayadi, Dulu Melawan PDI-P, Kini Puji dan Minta Restu Jadi Calon Gubernur Sumut

Medan
Sepekan, 230 Tersangka Narkoba di Sumut Ditangkap, 118 Kg Sabu Disita

Sepekan, 230 Tersangka Narkoba di Sumut Ditangkap, 118 Kg Sabu Disita

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com