KOMPAS.com - B, bocah 8 tahun di Kota Medan meninggal dunia diduga karena menjadi korban perundungan kakak kelasnya.
Sebelum meninggal dunia, B sempat bercerita ke sang ibu jika dipukuli oleh kakak kelasnya.
Yusraini Nasution, ibu B bercerita pada Kamis (22/6/2023), anaknya yang baru pulang sekolah langsung datang ke lapak tempatnya berjualan.
Saat itu, anak pertamanya ini mengeluh kesakitan setelah dianiaya oleh kakak kelasnya sepulang dari sekolah.
"Dia kemarin dipukuli sama abang - abang kelasnya, kelas lima kelas enam, sementara anak saya kelas dua SD. Pulang-pulang dia sudah nangis, ngadu dipukuli," kata Butet saat diwawancarai di rumahnya, Rabu (28/6/2023).
Baca juga: Bocah SD di Medan Meninggal Diduga Korban Perundungan Kakak Kelas
Saat datang, B dalam kondisi menangis dan terlihat pucat. Yusraini pun berusaha menenangkan anaknya.
Setelah itu ia mendatangi kakak kelas B yang disebut telah memukuli anaknya dan mengadukan perbuatan pelaku ke orangtuanya.
"Si anak ini (pelaku bilang) mana ada pukul si B, tapi aku pun nggak mau ribut-ribut ( sama orang tuanya). Cuma aku mau ngasih tahu (ke bapaknya)," kata dia.
Yusriani pun meyakini anaknya tak akan berbohong atas peristiwa tersebut.
Pada Kamis malam, B demam tinggi dan mengeluh sakit di sekujur tubuhnya. Yusriani pun mengaku sempat memanggil tukang pijat untuk anaknya.
"Dia demam malamnya, selama dua hari, sudah turun panasnya. Dia bilang sakit badannya, saya bawa kusuk, nggak sakit lagi," ujarnya.
"Nggak ada nampak luka memar. Dia cuma mengeluh sakit tidak mau makan, cuma minum," sambungnya.
Baca juga: Bocah SD yang Tega Bunuh ODGJ di Lebak Pernah Jadi Korban Perundungan
Tak hanya demam, sang anak juga terlihat selalu ketakutan dan trauma. Selain itu B tak mau makan dan juga minum.
"Semenjak dipukul B tidak mau makan cuma mau minum, sakit badan semua katanya, tapi B tidak bilangnya di bagian mana," ujar Yusriani.
Lantaran kondisinya tak kunjung membaik, B pun dibawa berobat ke Rumah Sakit Madani pada Selasa (27/6/2023).