MEDAN, KOMPAS.com - Warga Lorong IV, Kelurahan Hutanabolon, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, mengeluhkan ketiadaan aliran listrik sejak banjir dan longsor pada Selasa (25/11/2025).
Kondisi tersebut semakin diperparah saat desa mereka kembali dilanda banjir susulan pada Minggu (7/12/2025).
"Kondisi di Hutanabolon masih sama seperti keadaan banjir pertama, termasuk jaringan komunikasi tidak bagus," kata salah seorang warga, Vero, kepada Kompas.com, Rabu (10/12/2025) setelah dihubungi pada Selasa (9/12/2025).
Baca juga: Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Memang, bantuan sembako dari Pemerintah sudah disalurkan pada warga masyarakat yang tinggal di sana.
Namun, hingga saat ini Hutanabolon belum teraliri listrik, warga juga membutuhkan listrik untuk bertahan pascabencana.
"Kalau bantuan sembako sudah ada dari pemerintah, cuma kami butuh penerangan saja, khusus kami yang ada di ujung kampung. Kalau bisa kasih lah kami Genset mini aja," ujar Vero melalui pesan singkat.
Baca juga: Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Vero meminta Genset bukan dengan tujuan tertentu, ia hanya minta agar lingkungan di sekitarnya bisa mengakses listrik dengan lebih cepat.
Sejauh ini bantuan yang datang ke Hutanabolon baru sebatas sembako, untuk penyalurannya pun harus berjalan kaki saja.
Sementara untuk berkomunikasi, sinyal sangat terbatas, berkirim pesan singkat harus menunggu tiga hingga empat jam.
Baca juga: Banyak yang Masih Terisolasi di Tapanuli Tengah, Kapolres : Hanya Bisa Helikopter atau Lewat Hutan
Kata Vero, saat ada 6 kepala keluarga yang tinggal Lingkungan 4, salah satu lokasi paling parah terdampak banjir dan longsor.
Sejak dilanda banjir, korban meninggal dunia di Sumut total mencapai 340 orang, berdasarkan data pada Selasa (9/12/2025) pukul 17.00 WIB.
"Korban meninggal 340 jiwa, 128 hilang, terluka 651, dan 46.232 mengungsi," ujar Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Sumut, Porman Mahulae, menguraikan data dari BPBD Sumut.
Adapun lokasi terparah terdampak berada di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Korban meninggal tercatat 110 orang, hilang 93 orang, dan luka-luka 525 orang.
Kemudian di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) dengan korban meninggal 85 orang, 30 orang hilang, dan 69 orang luka-luka.
Lalu di Kota Sibolga dengan korban sebanyak 53 orang dilaporkan meninggal dunia, 45 orang luka-luka, dan dua orang dinyatakan hilang.
Saat ini, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian korban yang dilaporkan hilang.
Ulurkan tanganmu membantu korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Di situasi seperti ini, sekecil apa pun bentuk dukungan dapat menjadi harapan baru bagi para korban. Salurkan donasi kamu sekarang dengan klik di sini