MEDAN, KOMPAS.com - Koordinator Penanganan Kesehatan Sumatera, Dr. Sumarjaya, mengatakan ada tiga unit Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan satu Puskesmas Pembantu (Pustu) tidak beroperasi di Tapanuli Tengah.
Puskesmas dan Pustu ini belum kembali pulih setelah terdampak banjir dan longsor sejak Selasa (25/11/2025).
"Jadi 3 PKM (Puskesmas) tidak beroperasi. Ketiganya berada di Kecamatan Tukka, Kolang dan Sorkam. Sementara Pustu di Bottot," kata Sumarjaya kepada Kompas.com saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (9/12/2025).
Baca juga: Banyak yang Masih Terisolasi di Tapanuli Tengah, Kapolres : Hanya Bisa Helikopter atau Lewat Hutan
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan RI ini kemudian menjelaskan, meski tidak beroperasi tapi pihaknya berupaya dengan mendirikan posko keliling.
"Di titik-titik itu kita mendirikan posko kesehatan untuk memberikan layanan kepada masyarakat," kata Sumarjaya.
Sedangkan fasilitas kesehatan di sebagian besar Tapteng, tetap berjalan. Ada 1 rumah sakit, 25 Puskesmas, 86 Pustu.
Baca juga: Desa Nauli Sitahuis, Tapanuli Tengah yang Terisolasi dan Dikepung 10 Titik Longsor
Meski begitu, dia mengeklaim, di Tapteng pelayanan kesehatan berjalan baik, dan sampai saat ini obat-obatan masih terpenuhi. Begitu ada yang kurang langsung dipenuhi.
Selain di Tapteng, faskes di Kota Sibolga ada 4 rumah sakit, 5 Puskesmas dan 13 Pustu, semuanya beroperasi.
Kata dia, setiap malam mereka mengkroscek terus data bersama-sama dengan tim yang ada di sana.
Dia menambahkan, klaster dinas kesehatan provinsi itu dijadikan HEOC (Health Emergency Operation Center) dibidang kesehatan.
Baca juga: Sopir Angkot Tapanuli Utara Kecewa, Sudah Antre BBM 15 Jam tetapi Tak Bisa Isi Penuh
Pemimpinnya yaitu kepala dinas kesehatan provinsi.
"Kita mensupport dinas kesehatan, baik bentuk pelayanan, sumber daya manusia, maupun logistik kesehatan," ucap Sumarjaya.
Sejak dilanda banjir, korban meninggal dunia di Sumut total mencapai 340 orang, berdasarkan data pada Selasa (9/12/2025) pukul 17.00 WIB.
"Korban meninggal 340 jiwa, 128 hilang, terluka 651, dan 46.232 mengungsi," ujar Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Sumut, Porman Mahulae, menguraikan data dari BPBD Sumut.
Adapun lokasi terparah terdampak berada di Kabupaten Tapanuli Tengah. Korban meninggal tercatat 110 orang, hilang 93 orang, dan luka-luka 525 orang.
Kemudian di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) dengan korban meninggal 85 orang, 30 orang hilang, dan 69 orang luka-luka.
Lalu di Kota Sibolga dengan korban sebanyak 53 orang dilaporkan meninggal dunia, 45 orang luka-luka, dan dua orang dinyatakan hilang.
Saat ini, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian korban yang dilaporkan hilang.
Ulurkan tanganmu membantu korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Di situasi seperti ini, sekecil apa pun bentuk dukungan dapat menjadi harapan baru bagi para korban. Salurkan donasi kamu sekarang dengan klik di sini