MEDAN, KOMPAS.com - Akses jalan dan jembatan penghubung sungai di Desa Garoga, Batang Toru, Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, banyak yang rusak akibat diterjang banjir dan longsor pada Senin (24/11/2025).
Akibatnya, warga yang sakit terpaksa dievakuasi menggunakan perahu karet pada Selasa (10/12/2025).
Dari video yang dirilis Polda Sumut, tampak air sungai sangat deras dalam proses evakuasi.
Demi menjamin keamanan, perahu dikaitkan dengan besi seling yang menghubungkan sungai dengan darat.
Kemudian, warga yang hendak dievakuasi dipakaikan pelampung.
Baca juga: Kayu Dulu, Baru Air, Kesaksian Mencekam Warga Garoga Saat Desa Diratakan Banjir Bandang Tapsel
Polisi membagi dua tugas: satu di perahu untuk memastikan keselamatan warga, lalu petugas lainnya menarik seling agar perahu bisa menyeberang sampai tujuan.
"Dengan peralatan lengkap dan formasi pengawalan ketat, petugas mengevakuasi sedikitnya 20 korban yang memiliki kondisi kesehatan rentan (atau sakit) maupun keperluan segera," ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan dalam keterangan tertulisnya.
Kemudian, warga yang sakit dibawa ke fasilitas kesehatan yang masih beroperasi untuk diobati.
Ferry mengatakan, penggunaan perahu karet karena kondisi darurat akibat masih banyak di Desa Garoga yang tidak bisa dilalui karena tertutup material longsor.
Dia pun memastikan proses penyeberangan dilakukan dengan aman.
Baca juga: Banjir Taput dan Tapsel, Pemerintah Setop Sementara 4 Perusahaan
"Personel kami bekerja tidak hanya mengedepankan kecepatan, tetapi juga keselamatan. Mereka memastikan warga yang dalam kondisi sakit dan mendesak dapat diseberangkan tanpa risiko tambahan," ucap Ferry.
Sebelumnya, berdasarkan data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, korban banjir dan longsor di wilayahnya mencapai 342 orang.
Tapanuli Selatan merupakan wilayah terdampak terparah kedua.
Di sana, 86 orang dilaporkan meninggal, 30 orang hilang, dan 69 orang luka-luka.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang