Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Persalinan Lunas, Ibu dan Bayi yang Tertahan di RS Selama 13 Hari Sudah Boleh Pulang

Kompas.com - 25/09/2023, 17:31 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Ibu dan bayinya yang sempat tertahan di rumah sakit karena belum melunasi biaya persalinan kini sudah dibolehkan pulang ke rumah keluarganya, di Desa Mendalo Laut, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupeten Muaro Jambi, Jambi, pada Senin (25/9/2023).

Ibu bernama Titin Rohayatin itu mengatakan, dia dan bayinya dalam kondisi sehat. Meski sempat tak dibolehkan pulang, pihak rumah sakit tetap memberi pelayanan yang baik saat dia tertahan selama 13 hari.

"Alhamdulillah dari awal banyak ketemu orang baik, hingga akhirnya semua permasalahan ini bisa selesai," kata Titin, dikutip dari TribunJambi.com.

Sebelumnya diberitakan, Titin bersama bayinya tak diperbolehkan pulang dari RS Erni Medika, Desa Talang Bakung, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi, Jambi, karena belum melunasi biaya persalinan.

Suami Titin, Arif Rahman Hakim menyampaikan, istrinya sudah 13 hari berada di rumah sakit tersebut usai melahirkan putranya secara sesar.

Baca juga: Bayi Perempuan Diduga Dibuang di Halaman Rumah di Bogor Buat Heboh Warga

"Total tagihan Rp 15,5 juta, ada keringanan sebesar Rp 2 juta. Jadi total biayanya Rp 13,5 juta," ujar Arif, Sabtu (23/9/2023).

Arif menjelaskan, awalnya dia membawa sang istri ke salah satu klinik di Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi. Klinik itu kemudian merujuk istrinya ke RS Erni Medika.

Arif yang saat itu tak memiliki dana mengaku nekat tetap membawa istrinya ke rumah sakit demi keselamatan anak serta sang istri.

"Kami tidak punya BPJS. Sebelumnya saya pernah urus tapi NIK istri saya ini ternyata beda orangnya, kesalahan data di KTP, dan kesulitan," ucap Arif.

Arif pun sempat meminta agar melakukan pembayaran secara dicicil, namun pihak rumah sakit menolak permintaan tersebut.

Baca juga: Kronologi Ibu Setrika Anak Tiri di Jambi, Lengan dan Kaki Korban Melepuh

"Kalau rumah sakit harus dilunasi dulu baru anak dan istri bisa keluar. Saya sempat mengajukan cicil dengan jaminan KTP dan kartu ATM agar bisa dipotong tiap bulan gaji saya, tapi tidak bisa juga. Saya tidak punya apa-apa," jelasnya.

Arif merupakan buruh harian lepas di salah satu perusahaan kelapa sawit di Kabupaten Muaro Jambi. Dia telah berusaha meminjam uang kepada atasannya untuk membayar biaya persalinan, namun tak ada tanggapan atas pengajuannya itu.

"Sudah saya ajukan pinjaman ke atasan mandor, tapi atasan yang di atas lagi tidak ada tanggapan. Mungkin karena saya pekerja harian lepas, gaji Rp 2 jutaan sebulan," ungkap Arif.

"Keluarga juga orang tidak punya, (pinjam) ke orang lain juga tidak ada yang mau kasih pinjaman," sambungnya.

Dia berharap ada pihak yang dapat menolongnya. Sang istri bahkan meminta bantuan pemerintah agar dia dan anaknya bisa segera pulang dari rumah sakit.

Baca juga: Ibu dan Bayinya Ditahan Rumah Sakit di Jambi karena Belum Lunasi Biaya Persalinan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com