Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor USI Pematang Siantar Tersandung Dugaan Plagiarisme Karya Ilmiah

Kompas.com - 29/09/2023, 09:15 WIB
Teguh Pribadi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEMATANG SIANTAR, KOMPAS.com - Rektor Universitas Simalungun (USI) Pematang Siantar, Dr. Sarintan Efratani Damanik, M.Si tersandung dugaan plagiarisme karya ilmiah. Namun hingga saat ini dugaan tersebut tak dapat dibuktikan secara terang benderang.

Di sisi lain, pihak kampus berupaya menyelesaikan persoalan ini dengan membentuk tim pencari fakta, serta mengakui adanya kesepakatan perdamaian antara pemilik karya dan penjiplak.

Karya ilmiah tersebut berjudul ‘Hubungan Rentang Diameter dengan Angka Bentuk Kayu Jenis Kapur (Dryobalanops Aromatica) pada Hutan Produksi Terbatas’, yang awalnya dibuat oleh Dr. Benteng Haposan Sihombing untuk pengusulan jabatan akademik Asisten Ahli di USI pada Tahun 2006.

Kemudian, jurnal dengan judul serupa dipublikasi dalam jurnal Habonaron Do Bona, Edisi 1, Maret 2019 ISSN No.2085-3424 Halaman 22-28, sebagai karya Dr Sarintan dibuat sebagai syarat akademik untuk untuk kenaikan pangkat menjadi Lektor Kepala.

Baca juga: Keluarga Ismail Marzuki Minta Kanal Asal Malaysia Ditutup Gara-gara Plagiat Halo-halo Bandung

Dibentuk Tim Pencari Fakta

Ketua Tim Pencari Fakta Dr Mariah Purba SH.MH mengatakan, pihak kampus memutuskan untuk membentuk tim pencari fakta berdasarkan laporan Dr Benteng pada November 2021.

Saat itu, kata Mariah, Benteng mengaku tidak pernah mendapat permintaan izin dari siapapun atau memberikan karya ilmiahnya kepada orang lain.

"Ini awalnya laporan Pak Benteng. Pak Benteng buat surat ke Senat USI. Kemudian Senat sepakat membentuk Tim Pencari Fakta,” kata Mariah dihubungi melalui sambungan telepon Rabu (28/9/2023).

Pihaknya kemudian bekerja dengan memanggil serta mempertemukan kedua belah pihak. Setelah tanya jawab dan konfirmasi, didapat pengakuan dari Sarintan bahwa karya ilmiah tersebut merupakan milik Banteng.

Tim pencari fakta, kata Mariah, mencatat hal tersebut dalam berita acara disertai pembubuhan tanda tangan yang dibuat pada 10 Desember 2021.

Adapun Tim pencari fakta ini bekerja secara internal bukan memberikan rekomendasi apapun terhadap temuan tersebut.

"Jadi ada pengakuan dan ada rekamannya. Kami undang kedua belah pihak, dan kemudian ada tanya jawab, klarifikasi. Pak Benteng juga menanyakan ke Ibu Sarintan. Nah, akhirnya ditemukan lah fakta itu, disepakati dibuat dalam berita acara ditandatangani mereka,” kata Mariah.

“Kami juga menandatangani sebagai Tim Pencari Fakta yang mengetahui berita acara itu, bahwa Ibu Sarintan mengakui tulisan itu memang punya Pak Benteng,” ucapnya menambahkan.

Perdamaian

Meski demikian ada kesepakatan perdamaian antara Dr. Benteng dan Dr. Sarintan dengan menandatangani surat perjanjian perdamaian, tertanggal 13 April 2022. Perjanjian tersebut memuat beberapa poin kesepakatan.

Ketua Pengurus Yayasan USI Jon Rawinson Saragih membenarkan adanya perdamaian tersebut.

Perdamaian itu, kata dia, menyusul Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah I Sumut menyerahkan penyelesaian masalah sepenuhnya kepada pihak kampus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Beredar Spanduk 'Tolak Cawapres Asam Sulfat' di Medan, TKD Prabowo-Gibran Angkat Bicara

Beredar Spanduk 'Tolak Cawapres Asam Sulfat' di Medan, TKD Prabowo-Gibran Angkat Bicara

Medan
Predator Anak di Tapteng Ditangkap di Bekasi, Korban Berjumlah 8 Orang

Predator Anak di Tapteng Ditangkap di Bekasi, Korban Berjumlah 8 Orang

Medan
Prakiraan Cuaca di Medan Hari Ini, 7 Desember 2023: Malam Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca di Medan Hari Ini, 7 Desember 2023: Malam Hujan Lebat

Medan
Puting Beliung Tumbangkan Pohon di Taput: 4 Rumah Rusak, 1 Warga Tewas

Puting Beliung Tumbangkan Pohon di Taput: 4 Rumah Rusak, 1 Warga Tewas

Medan
Oknum Polisi yang Ditangkap TNI karena Miliki Sabu Divonis 4 Tahun Penjara

Oknum Polisi yang Ditangkap TNI karena Miliki Sabu Divonis 4 Tahun Penjara

Medan
Cerita Ayah di Medan Lihat Anaknya Kejang di Kamar Kos dalam Kondisi Mengenaskan, Korban Diduga Diperkosa

Cerita Ayah di Medan Lihat Anaknya Kejang di Kamar Kos dalam Kondisi Mengenaskan, Korban Diduga Diperkosa

Medan
Anjing Pelacak dan Penyelam Diturunkan untuk Cari 10 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Humbahas

Anjing Pelacak dan Penyelam Diturunkan untuk Cari 10 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Humbahas

Medan
Truk Masuk Jurang di Taput Saat Jalan Dilalui Mendadak Ambles, 1 Orang Tewas

Truk Masuk Jurang di Taput Saat Jalan Dilalui Mendadak Ambles, 1 Orang Tewas

Medan
Banjir dan Longsor di Humbahas Diduga Terjadi karena Pembalakan Liar

Banjir dan Longsor di Humbahas Diduga Terjadi karena Pembalakan Liar

Medan
Update Erupsi Gunung Marapi, 22 Pendaki Tewas, 13 Jenazah Telah Dievakusi

Update Erupsi Gunung Marapi, 22 Pendaki Tewas, 13 Jenazah Telah Dievakusi

Medan
Erupsi Gunung Anak Krakatau, PVMBG Ungkap Penyebabnya

Erupsi Gunung Anak Krakatau, PVMBG Ungkap Penyebabnya

Medan
Bocah 15 Tahun di Medan Meninggal Usai Diduga Diperkosa Sesama Pelajar, Korban Kejang di Kosan

Bocah 15 Tahun di Medan Meninggal Usai Diduga Diperkosa Sesama Pelajar, Korban Kejang di Kosan

Medan
Pemotor di Sergai Tewas Masuk Parit Usai Mabuk Tuak

Pemotor di Sergai Tewas Masuk Parit Usai Mabuk Tuak

Medan
Siswi SMK di Medan Diduga Meninggal Usai Diperkosa, Pelaku Ditangkap

Siswi SMK di Medan Diduga Meninggal Usai Diperkosa, Pelaku Ditangkap

Medan
Siswi SMK di Medan Tewas Diduga Usai Diperkosa di Indekos

Siswi SMK di Medan Tewas Diduga Usai Diperkosa di Indekos

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com