Koleksi yang tersimpan berupa artefak yang menggambarkan keagungan seorang Ono Niha pada masa lalu, mulai kehidupan pribadi, kehidupan keluarga, di masyarakat, hingga sisi religius terkait dengan dunia dan kepercayaannya.
Baca juga: Museum Negeri Sumatera Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka
Ono Niha merupakan sebutan orang Nias dalam bahasa setempat.
Paviliun II
Koleksi yang tersimpan berupa material yang digunakan dalam pesta kejelasan dan peneguhan status.
Material tersebut berbentuk perhiasan dan barang berharga lainnya, seperti peralatan dapur dan peralatan jamuan.
Benda-benda tersebut terbuat dari kayu, batu, dan keramik.
Pada ruangan ini juga tersimpan rumah adat dengan berbagai ukiran dan monumen sebagai simbol status yang tinggi.
Benda-benda lain yang tersimpan berupa takaran, pakaian, tempat duduk, usungan dalam proses pesta adat, peti jenazah, hingga artefak yang digunakan dalam perayaan religi kuno.
Paviliun III
Ruang tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat Nias secara keseharian.
Kehidupan Ono Niha yang digambarkan pada ruangan ini, seperti tempat hunian.
Ada juga teknologi yang digunakan dalam rumah tangga, antara lain pertanian, kesenian, pertukangan, perburuan kepala manusia, perburuan hewan untuk makan, dan lain sebagainya.
Paviliun IV
Berbagai peristiwa penting dalam kehidupan masyarakat Nias dibadikan dalam batu. Ada beberapa alasan yang mendasarinya penggunaan batu, yaitu:
Paviliun V