Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat 6 Karyawan "Doorsmeer" di Deli Serdang Berkomplot Renggut Nyawa Bosnya...

Kompas.com - 29/12/2023, 16:20 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Enam karyawan doorsmeer (tempat pencucian kendaraan) menjadi pelaku pembunuhan Mahadip (53), bos tempat usaha tersebut.

Pelaku merenggut nyawa korban di tempat kerjanya, Jalan Binjai, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (25/12/2023).

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Medan Kombes Pol Teddy John Sahala Marbun mengatakan, dari enam pelaku, polisi telah menangkap lima orang, yakni AS (17), KZ (23), MA (17), MR (16), dan NH (16). Pelaku F (16) saat ini masih buron.

"Para pelaku ini mengatur perannya masing-masing. Otak pelaku nya yakni AS, dia yang mengajak kelima pelaku lainnya untuk membunuh korban," ujarnya, Kamis (28/12/2023), dikutip dari Tribun Medan.

Baca juga: Skenario Pembunuhan Pemilik Doorsmeer di Deli Serdang Direncanakan Remaja 17 Tahun


AS berperan menjadi otak pembunuhan. Ia juga membekap dan menindih korban.

MA mengatur peran para pelaku, terlibat memiting dan mendorong korban. MR menusuk korban. KZ memukul korban. NH menyediakan pisau untuk menusuk korban.

Sedangkan, F bertugas mematikan saklar listrik.

Sebelum pembunuhan terjadi, para pelaku terlebih dulu berdiskusi pada Minggu (24/12/2023). Mereka bersepakat, pembunuhan akan dilakukan keesokan harinya pukul 19.00 WIB atau setelah doorsmeer tutup.

Baca juga: Pemilik Doorsmeer di Deli Serdang Dibunuh 5 Karyawannya yang Sakit Hati

Untuk memancing korban, pelaku menyembunyikan alat doorsmeer, yang mereka sebut besi aspak.

AS memerintahkan KZ menyembunyikan besi aspak tersebut ke kamar mereka, yang juga berada di tempat usaha itu.

"Jadi sesuai kebiasaan, korban setiap tutup doorsmeer, mencari dan mengemas barang-barang doorsmeer," ucap Teddy.

Saat doorsmeer tutup, Mahadip mendatangi kamar para pelaku untuk mencari besi aspak. MR memberi tahu korban bahwa alat itu ada di atas meja kamar tidur.

Tak berselang lama, para pelaku mulai menjalankan aksinya.

Usai membunuh korban, para pelaku menyelinap keluar doorsmeer karena mereka telah mematikan saklar.

Pembunuhan ini diketahui oleh istri korban. Istri korban menemukan jenazah suaminya dalam kondisi memprihatinkan.

Baca juga: Pemilik Doorsmeer di Deli Serdang Tewas Penuh Luka, Diduga Dibunuh Karyawannya

 

Seorang tetangga korban, Azar, menuturkan, malam itu dirinya mendengar istri korban berteriak minta tolong.

"Tiba-tiba istri (korban) keluar doorsmeer berteriak minta tolong, sekitar 19.30 WIB," ungkapnya, Rabu (27/12/2023).

Polisi menangkap para pelaku di sejumlah tempat sejak Selasa (26/12/2023) hingga Rabu.

Para pelaku dijerat Pasal 388 KUHP dan Pasal 340 KUHP. Mereka terancam maksimal hukuman mati.

Baca juga: Kronologi Penemuan Jasad Pemilik Doorsmeer di Deli Serdang, Saksi Dengar Istri Korban Berteriak

Mengenai motif pelaku, Kapolrestabes Medan mengungkapkan, pembunuhan didasari rasa sakit hati pelaku kepada korban.

"Para pelaku dendam melihat perlakukan korban yang suka berkata kasar dan tidak menepati janji, untuk memberi pinjaman uang kepada para pelaku," tutur Teddy.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Rahmat Utomo | Editor: Khairina, Pythag Kurniati), Tribun-Medan.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Petugas Dishub Medan Polisikan Pedagang Martabak, Bobby Minta Laporan Dicabut

Petugas Dishub Medan Polisikan Pedagang Martabak, Bobby Minta Laporan Dicabut

Medan
Paman Bobby Nasution Ingin Jadi Bacalon Wali Kota Medan lewat PDI-P

Paman Bobby Nasution Ingin Jadi Bacalon Wali Kota Medan lewat PDI-P

Medan
Edy Rahmayadi Daftar Bacalon Gubernur Sumut ke PAN, meski Zulhas Dukung Bobby

Edy Rahmayadi Daftar Bacalon Gubernur Sumut ke PAN, meski Zulhas Dukung Bobby

Medan
Kronologi Tabung Elpiji Meledak di Medan, Terdengar Suara seperti Bom

Kronologi Tabung Elpiji Meledak di Medan, Terdengar Suara seperti Bom

Medan
Bayar Listrik Tiap Bulan, KWh Meter Pedagang Martabak di Medan Dicabut PLN Usai Video Pemalakan Viral

Bayar Listrik Tiap Bulan, KWh Meter Pedagang Martabak di Medan Dicabut PLN Usai Video Pemalakan Viral

Medan
Dipolisikan Usai Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan, Pedagang Martabak Pasrah

Dipolisikan Usai Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan, Pedagang Martabak Pasrah

Medan
PLN Cabut Aliran Listrik Pedagang Martabak yang Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan

PLN Cabut Aliran Listrik Pedagang Martabak yang Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan

Medan
Curhat Pedagang Martabak di Medan yang Diduga Dipalak Petugas Dishub

Curhat Pedagang Martabak di Medan yang Diduga Dipalak Petugas Dishub

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Anggota Dishub Medan Diduga Palak Pedagang Martabak lewat Jukir

Anggota Dishub Medan Diduga Palak Pedagang Martabak lewat Jukir

Medan
Ledakan Tabung Gas di Kota Medan, 2 Luka-luka dan Dinding Rumah Rusak

Ledakan Tabung Gas di Kota Medan, 2 Luka-luka dan Dinding Rumah Rusak

Medan
Heboh Ledakan Tabung Gas Elpiji di Medan, Ibu dan Anak Terluka

Heboh Ledakan Tabung Gas Elpiji di Medan, Ibu dan Anak Terluka

Medan
Pegawai Dishub Medan Bantah Palak Pedagang, Laporkan Perekam Video ke Polisi

Pegawai Dishub Medan Bantah Palak Pedagang, Laporkan Perekam Video ke Polisi

Medan
Kadishub Medan Bantah 5 Anak Buahnya Palak Penjual Martabak

Kadishub Medan Bantah 5 Anak Buahnya Palak Penjual Martabak

Medan
Bobby Ancam Bongkar Centre Point jika Tak Lunas Pajak Rp 250 Miliar

Bobby Ancam Bongkar Centre Point jika Tak Lunas Pajak Rp 250 Miliar

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com