Pasalnya, banyak relawan Amin yang tidak dikoordinasikan dengan TKD Amin Sumatera Utara.
"Acara kemarin itu tidak terkoordinasi dengan kita, tapi itu sering terjadi, karena banyaknya relawan yang muncul secara organik. Jadi relawan-relawan organik ini dia tidak perlu merasa harus melapor ke TKD karena mereka juga melakukannya kan sifatnya lokal," ujar Tumpal saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon seluler, Rabu (31/1/2024).
Baca juga: Relawan Bale Amin Optimistis Gaet Eks Pemilih Prabowo di Jawa Barat
Tumpal mengatakan penyelenggara acara itu tidak ada menghubungi TKD Sumut. Dia pun tidak pernah bertemu dengan pengurus kegiatan tersebut.
Namun dia memakluminya lantaran banyaknya masyarakat yang mendirikan komunitas relawan pendukung Amin.
"Kalau relawan-relawan yang sifatnya struktural, dia selalu bersurat ke kita, seperti tadi saya menghadiri kegiatan relawan," ujarnya.
"Jadi kalau relawan organik ini tidak terakomodir ya, maksudnya komunikasinya ya, karena dia kan organik mereka itu enggak merasa harus melapor ke TKD karena modelnya komunitas, kan bentuk yang komunitas, jadi enggak merasa harus punya struktur ke atas kan," ungkapnya.
Kendati demikian, Tumpal menegaskan acara dukungan dari kelompok relawan tidak boleh melibatkan anak-anak.
Hal itu, sudah diingatkan kepada relawan Amin lainnya.
"Secara praktek baik di paslon lain pun itu kan sering terjadi," ujarnya
"Secara aturan betul dilarang, tapi itu ya alami. Ini seumpamanya anaknya laki-laki ikut, kalaupun itu masuk pelanggaran ya, pelanggaran ringan, karena sifatnya bukan eksploitasi. Kecuali, satu sekolah SD secara keseluruhan berseragam, itu baru bisa dikatakan mengeksploitasi," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.