Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Penyerangan Kantor GRIB Jaya Pimpinan Hercules di Medan, 1 Warga Tewas, 3 Luka-luka

Kompas.com, 16 Oktober 2024, 08:47 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Aksi penyerangan sekelompok orang saat acara pelantikan pengurus Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya berbuntut panjang, Minggu (13/10/2024). 

Seorang pria berinisial F (44) tewas setelah diduga dianiaya oleh sekelompok orang berseragam GRIB Jaya di Jalan Gereja, Medan Helvetia. Menurut Ahmad Haikal Tarigan, kerabat korban, F diduga korban salah sasaran. 

Baca juga: Belum Ada Tersangka dalam Peristiwa Speedboat Terbakar yang Tewaskan Cagub Malut

Alasannya, F saat itu berada di sebuah warung tiba-tiba mendengar keributan antara massa berseragam GRIB mengejar sekelompok orang. F yang penasaran segera keluar untuk melihat kejadian itu dan justru kena sasaran. 

Baca juga: GRIB Jaya Diserang Saat Hercules Berpidato di Medan, 3 Orang Terluka

“F keluar dari warung dan berdiri di pinggir jalan. Namun, karena diduga bagian dari kelompok yang dikejar, dia malah diserang,” jelas Haikal, Selasa (15/10/2024).

Kepala Polsek Helvetia, Kompol Alexander Piliang, menyatakan, pihaknya telah menerima informasi terkait kejadian tersebut dan masih melakukan pengecekan di lapangan.

“Kami sudah mengikhlaskan kepergian F, makanya belum membuat laporan ke polisi dan menolak otopsi,” lanjut Haikal. Meski begitu, keluarga korban tetap berkomunikasi dengan pihak Polsek Helvetia mengenai kasus ini.

Baca juga: GRIB Jaya Diserang Saat Hercules Berpidato di Medan, 3 Orang Terluka

Dilempar petasan dan batu

Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian itu berawal saat sekelompok orang tak dikenal menyerang acara pelantikan pengurus GRIB Jaya di Jalan Gatot Subroto, Medan Sunggal. 

Akibatnya, tiga orang terluka. Menurut Direktur LBH GRIB Jaya Medan, Dwi Ngai Sinaga, sekelompok orang tak dikenal itu menyerang dengan petasan, batu, dan panah.

"Tiba-tiba, sekelompok orang dengan sepeda motor menyerang dan melemparkan petasan saat Ketua Umum DPP GRIB Jaya, Hercules Rosario Marshal, memberikan sambutan," kata Dwi saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (15/10/2024).

“Kami menduga massa itu terorganisasi, karena mereka sudah siap dengan senjata seperti petasan dan panah,” tambah Dwi.

Polisi diminta turun tangan 

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Kita Purba, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah turun tangan dan satu orang telah diamankan. Namun dirinya enggan menjelaskan secara detail terkait motif penyerangan terhadap GRIB. 

"Kabarnya, sudah ada satu orang yang diamankan, tapi informasi lebih lanjut akan kami sampaikan kemudian," ujar Jama singkat.

Insiden yang melibatkan petasan dan penyerangan brutal memunculkan kekhawatiran mengenai keamanan publik, khususnya dalam kegiatan organisasi massa.

Dengan penyelidikan yang masih berlangsung, publik menantikan langkah cepat dan tegas dari kepolisian untuk mengungkap pelaku dan motif di balik rentetan kekerasan ini.

(Penulis: Goklas Wisely | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Anggaran Pemulihan Bencana, Bobby Nasution: Akan Ada Perubahan di RAPBD 2026 Sumut
Soal Anggaran Pemulihan Bencana, Bobby Nasution: Akan Ada Perubahan di RAPBD 2026 Sumut
Medan
Kasus Dugaan Anak Bunuh Ibu di Medan: Polisi Gelar Pra-Rekonstruksi Selama 6 Jam
Kasus Dugaan Anak Bunuh Ibu di Medan: Polisi Gelar Pra-Rekonstruksi Selama 6 Jam
Medan
Dampingi Prabowo ke Lokasi Banjir Langkat, Bobby: Warga Keluhkan Air Bersih dan Tanggul Jebol
Dampingi Prabowo ke Lokasi Banjir Langkat, Bobby: Warga Keluhkan Air Bersih dan Tanggul Jebol
Medan
BPBD Update Banjir-Longsor di Sumut: 355 Meninggal, 84 Hilang, dan 30.266 Mengungsi
BPBD Update Banjir-Longsor di Sumut: 355 Meninggal, 84 Hilang, dan 30.266 Mengungsi
Medan
Mayjen Rio Berpesan untuk Gubsu Bobby Nasution: Izin Tambang Perlu Dievaluasi
Mayjen Rio Berpesan untuk Gubsu Bobby Nasution: Izin Tambang Perlu Dievaluasi
Medan
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau