MEDAN, KOMPAS.com - Eks Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen Rio Firdianto memberi pesan ke Gubernur Sumatera Utara dan Kapolda Sumut terkait bencana yang menyebabkan ratusan warga meninggal dunia.
"Tapi saya sudah sampaikan ke Pak Gubernur, Pak Kapolda, mungkin ke depan kita perlu mengevaluasi izin-izin atau pun hutan-hutan yang digarap secara ilegal," kata Rio saat berpidato di acara lepas sambut di Kodam I Bukit Barisan pada Minggu (14/12/2025).
Sebab, menurutnya operasi yang ilegal itu dapat membahayakan warga di musim hujan lebat.
Oleh karena itu, pengawasan terhadap aktivitas ilegal itu perlu diperketat.
"Namun evaluasi untuk kita, Pak Gubernur, mungkin kita perlu lebih mengaktifkan pengawasan terhadap penambang ilegal, pembalak liar, yang tidak sesuai aturan, ini lah yang menyebabkan terjadinya bencana," sebut Rio.
Baca juga: 11 Jenazah Mengapung di Laut Rokan Hilir Riau, 2 Teridentifikasi Warga Sumut
Perlu diketahui, Mayjen Rio sebelumnya menjabat sebagai Pangdam I Bukit Barisan.
Namun, per November 2025, dia dipromisikan untuk menduduki jabatan sebagai Asintel Panglima TNI.
Sementara posisi Pangdam I Bukit Barisan telah diduduki oleh Mayjen Hendy Antariksa.
Baca juga: Ketika Riau Berdoa Bersama Lintas Agama untuk Aceh, Sumut, dan Sumbar
Sebelumnya diberitakan, BPBD Sumatera Utara memberikan update data terbaru korban banjir dan longsor di wilayahnya.
Berdasarkan data, Kamis (11/12/2025) pukul 17.00, total korban meninggal dunia mencapai 343 orang.
"Korban meninggal 343 jiwa, 97 hilang, terluka 698 jiwa dan 53.751 mengungsi," ujar Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Sumut, Porman Mahulae saat ditemui (11/12/2025).
Baca juga: Selain Aceh, Presiden Prabowo Akan Tinjau Sumut dan Sumbar Setelah dari Rusia
Lokasi paling parah berada di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dengan korban meninggal tercatat 111 orang, hilang 63 orang dan luka-luka 555 orang.
Kemudian ada di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) dengan korban meninggal 86 orang, 30 orang hilang, dan 69 orang luka-luka.
Lalu di Kota Sibolga yang korbannya sebanyak 54 orang dilaporkan meninggal dunia, 62 orang luka-luka dan 1 orang dinyatakan hilang.
Saat ini tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian korban yang dilaporkan hilang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang