MEDAN, KOMPAS.com - Kamelia menangis melihat anaknya, MA, siswa kelas IV SD Abdi Sukma di Kota Medan, Sumatera Utara, dihukum gurunya belajar di lantai.
Baca juga: Siswa SD di Medan Dihukum Guru Belajar di Lantai karena Belum Bayar SPP
Guru menghukum MA karena belum membayar uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP).
Baca juga: CEK FAKTA: Benarkah Squid Game Diangkat dari Kisah Nyata?
Ditemui di kediamannya di Jalan Brigjend Katamso, Kota Medan, pada Jumat (10/1/2025), Kamelia mengungkapkan niatnya untuk menjual ponselnya agar uangnya dapat digunakan untuk membayar tunggakan SPP selama tiga bulan pada Rabu (8/1/2025).
Kamelia merupakan keluarga miskin. Suaminya hanya bekerja sebagai tukang bangunan.
Namun, pada Rabu pagi, MA mengatakan bahwa dirinya sudah dua hari dihukum belajar di lantai oleh gurunya dari pukul 08.00 WIB hingga 13.00 WIB.
Kamelia tidak percaya, sehingga dia langsung datang ke sekolah.
"Begitu sampai gerbang sekolah, kawan-kawan anak saya mengejar saya sambil bilang, 'ambilah rapotnya Bu, kasihan kali (MA) duduk di semen kayak pengemis.' Di situ saya sempat nangis, ya Allah, kok kayak gini kali," ujar Kamelia.
Saat tiba di ruang kelas, Kamelia melihat anaknya duduk di lantai, sementara teman-teman yang lain duduk di kursi.
"Saya bilang ke anak saya, 'kejam kali guru mu, nak.' Baru datang wali kelasnya dan langsung bilang, 'peraturannya kalau belum bayar tidak dibenarkan sekolah'," ujar Kamelia menirukan ucapan wali murid anaknya.
Kata Kamelia, wali murid menyuruh anaknya duduk di lantai karena sang anak tidak mau disuruh pulang.
"'Anak ibu sudah saya suruh pulang, tetapi dia tidak mau pulang.' Jadi dia tidak boleh belajar, kata saya. Terus saya bilang, 'dulu saya sekolah, tapi tidak gini juga caranya, dihukum kayak gini,'" ujar Kamelia menceritakan perdebatan dengan wali murid anaknya.
Selanjutnya, tidak berselang lama, kepala sekolah SD tersebut hadir dan menengahi.
Kamelia lalu bertanya kepada kepala sekolah tersebut apakah aturan itu diberlakukan oleh sekolah.
"Saya tidak tahu kata kepala sekolahnya," ujar Kamelia menirukan ucapan kepala sekolah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang