PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Seorang pria tunanetra mengamuk saat dijemput petugas Dinas Sosial (Dinsos) dari depan Toko Roti Ganda, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Video peristiwa itu pun viral di media sosial.
PLT Kepala Dinsos Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kota Pematangsiantar, Risbon Sinaga, membenarkan hal itu.
Peristiwa itu terjadi di depan Toko Roti Ganda, di Jalan Sutomo, Pematangsiantar, Jumat (13/6/2025) siang.
Baca juga: Jadi Korban Jambret dan Tarik-tarikan Kejar Pelaku, Wanita di Siantar Tewas
"Namun, tidak dilihat semua video dari awal. Mungkin si pembuat video pas kejadian itu direkamnya. Video secara menyeluruh tidak ditampilkan," kata Risbon saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu (14/6/2025).
Ia menambahkan, saat itu, dilakukan razia terhadap gelandangan, pengemis, dan ODGJ di sejumlah tempat, termasuk di lokasi yang dilaporkan masyarakat.
Razia yang dilakukan Dinsos, kata Risbon, sesuai dengan SOP, diawali apel dan diperbantukan oleh personel Satpol PP dan anggota Polres Pematangsiantar.
Baca juga: Disabilitas Siantar Masih Terpinggirkan, Warga Ajukan Ranperda yang Tertunda 4 Tahun
"Pengusaha Roti Ganda resah dengan pengemis di situ semua," kata Risbon.
Selain pria tunanetra berinisial HH, Dinsos turut mengamankan tujuh orang lainnya, termasuk gelandangan, pengemis, dan ODGJ.
Mereka dibawa ke kantor Dinsos P3A di Jalan Dahlia, Pematangsiantar.
Risbon mengutarakan, delapan orang tersebut bukan warga Kota Pematangsiantar, diberi makanan, lalu dilakukan pembinaan.
Mereka juga diantar ke tempat masing-masing.
"Satu orang ODGJ telah diantar ke Panti Asuhan. Ada orang Medan kami antar ke keluarganya. Banyak pengamen ini bukan orang Kota Pematangsiantar, jadi, kami lakukan pembinaan supaya dapat keterampilan," ucapnya.
Baca juga: Gadis Pencari Kerja Tewas Dijambret, Warga Siantar Ngamuk Hajar 2 Pelaku hingga Babak Belur
Terkait pria tunanetra berinisial HH yang viral di media sosial, Risbon mengatakan sudah ketiga kalinya terjaring razia.
Saat itu, ia melawan petugas saat hendak dijemput. Belakangan, ia ikut dibawa ke kantor Dinsos.