Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Anak dengan Kondisi Lapar dan Lumpuh Ditemukan Telantar di "Rumah Sampah"

Kompas.com - 30/12/2021, 15:00 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

DELI SERDANG, KOMPAS.com - Marah, sedih dan heran berkecamuk di diri Rudy Hermanto. Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumatera Utara ini tak sanggup melihat tiga anak setengah telanjang tidur di atas tilam busuk, di kamar kumuh yang atapnya bocor.

Tempat tinggal mereka bak "rumah sampah", kotor, bau dan sangat tidak layak. Letaknya di Jalan Pancasila Gang Teratai, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percutseituan, Kabupaten Deli Serdang, tepat di pinggiran rel kereta api.

Saat dijumpai, Rizky (8) tak bercelana, Syakila Dwi Putri alias Akila (7) hanya mengenakan popok sekali pakai dan Raihan (3) telanjang dengan perut membusung. Ketiganya pasrah harus ditinggal Putra Nasution, sang ayah yang bekerja serabutan dan Putri, ibu yang entah ke mana.

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, Ibu dan Anak Ditemukan Tewas Berpelukan di Bawah Reruntuhan Rumah

Sehari-hari mereka dirawat paman yang tak bisa berbuat apa-apa. Lapar dan dingin membuat mereka lemah dan pasrah. Akila, tubuhnya kurus tinggal tulang, dia lumpuh, nyaris sama dengan suaranya tinggal helaan napas.

"Ngerilah, luar biasa, yang saya sangat sayangkan itu para tetangga, kepala dusun, kepala desa, sampai camat. Semua kayaknya gak ada yang tau, jadi kan aneh negeri ini. Anggota saya tanya kantor camat, di bola-bola, kepala dusun kek gak ada dosa, ku bilang mana kartu KK-nya? Ada, pernah dapat bantuan? Gak ada..." kata Rudy kepada Kompas.com lewat sambungan telepon, Kamis (30/12/2021). 

Dia merasa miris dan kecewa ketika gubernur Sumut menganggarkan dana sebesar Rp 2 miliar hanya untuk mengaspal jalan rumah dinasnya sementara di tempat lain masih ada anak-anak terlantar yang kekurangan gizi tinggal di rumah mirip kandang. 

"Gubernur hidupnya mewah-mewah, hanya untuk halaman aja habis Rp 2 miliar, sementara ada masyarakat yang tidak makan, tidak mendapat bantuan. Fungsi beliau itu kan menyejahterakan, jangan ada rakyat yang lapar, yang sakit, ini udah sakit, lapar lagi. Turunlah, cobalah agak keras sikit ke bawahan. Waktu kami kasih makan, makan anak-anak itu udah kaya gak makan-makan," ucapnya.

Rudy kemudian membawa Akila ke Rumah Sakit Haji Medan untuk mendapat perawatan karena kondisinya yang sangat memprihatinkan.

Rizky dan Raihan di rumah singgah milik Dinas Sosial. Ironisnya, saat rumah sakit mengecek BPJS dan NIK, ternyata namanya ada tetapi dipakai nama orang lain.

"Kejahatan ini, dia udah miskin, dirampas lagi haknya. Sayalah yang jamin semua. Sekarang masih perawatan, kami gaji orang untuk jaga si bayi. Sekarang di bawah pengawasan kamilah, tim saya..." katanya lagi.

Ditanya apakah kasus Akila yang pertama kali ditemukannya, Rudy mengiyakan. Cuma, kalau melihat dan membantu masyarakat miskin, khususnya di daerah pinggiran seperti Belawan, sudah sering. Dirinya mengritik kinerja pemerintah seperti bupati yang tak pernah melihat langsung masyarakatnya.

"Bupati itukan gak pernah turun, camat pun gak pernah turun, harus dikasi sanksi tegas, kalau gak sanggup copot. Fungsi kepala desa, lurah itu mana? Saya marah ke masyarakat, kenapa gak ada yang komplain, udah bertahun-tahun ini... Anak-anak itu kan gak berdosa, saya marah betul, sampai nangis saya di situ. Luar biasa sikap masyarakat kita, terlalu apatis," kata Rudy dengan suara berat.

Baca juga: Bencana Longsor di Deli Serdang, Ibu dan Anak Ditemukan Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2.801 Kursi di USU Diperebutkan 37.169 Peserta UTBK-SNBT

2.801 Kursi di USU Diperebutkan 37.169 Peserta UTBK-SNBT

Medan
Bandara Silangit Ternyata Sudah Tak Layani Penerbangan Internasional sejak Pandemi Covid-19

Bandara Silangit Ternyata Sudah Tak Layani Penerbangan Internasional sejak Pandemi Covid-19

Medan
Status Internasional Bandara Silangit Dicabut, Ini Dampaknya bagi Danau Toba

Status Internasional Bandara Silangit Dicabut, Ini Dampaknya bagi Danau Toba

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Medan
Anggota Polda Sumut Pelaku KDRT Istrinya yang Sedang Hamil Jadi Tersangka

Anggota Polda Sumut Pelaku KDRT Istrinya yang Sedang Hamil Jadi Tersangka

Medan
Kemenag Sumut: Kesiapan Pemberangkatan Jemaah Haji Sudah 90 Persen

Kemenag Sumut: Kesiapan Pemberangkatan Jemaah Haji Sudah 90 Persen

Medan
Nasdem Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah di Sumut

Nasdem Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah di Sumut

Medan
Perjalanan Kasus Tewasnya Siswa SMK di Nias yang Diduga Dianiaya, Kepsek Jadi Tersangka

Perjalanan Kasus Tewasnya Siswa SMK di Nias yang Diduga Dianiaya, Kepsek Jadi Tersangka

Medan
Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

Medan
Sederet Fakta Kasus Kepsek Aniaya Siswa SMK di Nias Selatan hingga Tewas

Sederet Fakta Kasus Kepsek Aniaya Siswa SMK di Nias Selatan hingga Tewas

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Medan
Aksi Pria di Medan Ngaku TNI Berpangkat Mayjen, Palsukan Status Pekerjaan di KTP

Aksi Pria di Medan Ngaku TNI Berpangkat Mayjen, Palsukan Status Pekerjaan di KTP

Medan
Diduga Hendak Merampok Pengendara Mobil di Sumut, 6 Oknum 'Debt Collector' Ditangkap

Diduga Hendak Merampok Pengendara Mobil di Sumut, 6 Oknum "Debt Collector" Ditangkap

Medan
Soal Kansnya Lawan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut, Ijeck: Kita Bersaing secara Sehat

Soal Kansnya Lawan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut, Ijeck: Kita Bersaing secara Sehat

Medan
Kepsek di Nias yang Diduga Aniaya Siswa sampai Tewas Ditahan

Kepsek di Nias yang Diduga Aniaya Siswa sampai Tewas Ditahan

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com