MEDAN, KOMPAS.com - Kerinduan Nurhayati Sitompul kepada kampung halaman dan sanak saudaranya tak terbendung setelah delapan tahun ia menahannya.
Keterbatasan ekonomi adalah penghalang terbesar.
Tahun ini, Nurhayati bersama suami, anak dan sepupunya akhirnya bisa pulang kampung ke Kota Padangsidimpuan. Mereka terpilih menjadi peserta mudik gratis yang digelar Pemerintah Kota Medan.
Baca juga: Pasutri Pegawai KAI yang Tewas Tertabrak Kereta Api Hendak Ambil Nasi untuk Selamatan Keluarga
Haru dan bahagia terpancar di semua wajah peserta program yang baru pertama kali diadakan Pemkot Medan ini.
Selain faktor ekonomi seperti Nurhayati, kebanyakan pemudik lain tak berlebaran di kampung sejak pandemi Covid-19 melanda. Pembatasan dan banyaknya syarat yang harus dipenuhi membuat silaturahmi bersama keluarga terhalang.
"Dulu banyak kali syaratnya kalo mau mudik, harus ini, harus itu, sekarang tinggal vaksin aja... Lumayanlah, terbantu ongkos sekali jalan, kalo gak minimal Rp 150.000 per orang ke Sidimpuan. Terima kasih Pak Wali, kalo bisa, tahun depan ada lagi," kata boru Siregar, warga Titisewa, Tembung, Sabtu (30/4/2022).
Boru Siregar itu mengaku mengetahui program mudik gratis dari pesan singkat yang masuk ke ponsel-nya. Dia pun langsung mendaftarkan diri karena semuanya gratis.
Baca juga: Ikut Mudik Gratis Naik Kapal, Ribuan Warga Jateng Disambut Ganjar Pranowo
Hal yang sama dirasakan Irma Hasibuan. Perempuan ini senang dengan program mudik gratis karena sangat terbantu secara ekonomi, apalagi di tengah pandemi yang masih melanda saat ini.
"Saya sudah dua tahun tak pulang kampung halaman, senang ada mudik gratis ini. Saya berterima kasih kepada Bapak Wali Kota Medan yang sudah membuat program ini, menyediakan bus yang nyaman untuk kami," kata Irma.
Pendaftar melebihi target
Kepala Bappeda Kota Medan selaku Ketua Panitia Program Mudik Bareng Pemko Medan, Benny Iskandar mengatakan, program ini berlangsung selama tiga hari 29-30 April dan 1 Mei 2022 bersamaan dengan Peringatan Hari Buruh.
Sasarannya buruh, pekerja, mahasiswa, pelajar dan masyarakat Kota Medan.
Tiga hari pendaftaran dibuka, warga yang mendaftar melampaui jumlah yang ditargetkan sehingga melebihi batas ketersediaan bus. Karena itu, pendaftaran pun terpaksa ditutup lebih cepat dari yang dijadwalkan.
Baca juga: Ini Cara Pesan Tiket di Pelabuhan Ciwandan dan Indah Kiat
Total warga yang mendaftar, baik secara online maupun langsung sebanyak 3.600 orang.
Setelah diseleksi, termasuk soal persyaratan vaksin, jumlahnya menjadi 3.491 orang. Armada yang digunakan sebanyak 125 unit, terdiri dari 68 bus besar, 1 bus sedang dan 56 bus kecil.