SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Sumur bor milik puluhan rumah warga di Simalungun, Sumatera Utara, tercemar bahan bakar minyak (BBM) Pertalite diduga bersumber dari kebocoran salah satu pipa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Ditreskrimsus Unit 1 Subdit IV Polda Sumut didampingi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumatera Utara sudah turun mengambil sampel untuk menguji kualitas air.
Sampel diambil dari sumur bor SD 091609 Sinaksak dan rumah warga di Jalan Gotong Royong, Lingkungan II, Desa Silinduk, Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Simalungun.
Baca juga: 2 Bulan Kekeringan, Warga Kabupaten Bandung Mulai Pakai Air Sungai Tercemar
Polisi juga memeriksa penyimpanan BBM SPBU yang letaknya sekitar 360 Meter dari Lingkungan II, di Jalan lintas Pematang Siantar- Kota Medan.
“Proses ini masih tahap lidik dan pengambilan sampel. Kita menindaklanjuti adanya laporan pengaduan masyarakat,” ucap Panit Subdit Tipiter Ipda Agu Farma Siregar ditemui di lokasi.
Di tempat yang sama, Supervisor SPBU No 14.211.275, Rizky, mengakui adanya kerusakan pada salah satu pipa SPBU akibat materialnya keropos yang mengakibatkan pencemaran air bawah tanah.
Dia baru mengetahui adanya kerusakan, lalu memperbaiki pipa pada sekitar Juli 2023. Sedangkan SPBU tersebut berdiri sejak 2007.
"Pipa dari tangki penyimpanan ke pulau pompa dispenser itu yang keropos. Satu pipa, pipa Pertalite," ucap Rizky.
Baca juga: Cegah Laut Tercemar, Lokasi Kapal Timah yang Karam di Babel Diblokade
Menurut Rizky, setelah adanya perbaikan perlu waktu agar air sumur bor kembali normal.
Dia menyarankan agar warga mengganti sumber air ke PDAM milik pemerintah, sesuai kompensasi yang disepakati di kantor desa.
"Harus perlu dibersihkan. Paling lama kalau satu rumah sekitar dua mingguan. Gitu cara nanganinya," kata Rizky.