Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pipa SPBU Bocor, Puluhan Sumur Bor Rumah Warga Tercemar BBM Pertalite

Kompas.com - 31/08/2023, 17:20 WIB
Teguh Pribadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Dia mengaku terpaksa mengandalkan air hujan untuk kebutuhan air sehari hari. Untuk minum dibeli dari Depot air minum dan selebihnya mengandalkan air hujan.

Sumawati terpaksa mengeluarkan uang tambahan membeli air minum dan gas untuk memasak air.

"Air hujan yang ditampung ya dimasak dulu karena air hujan kan dingin. Jadi Gas cepat habis. Pengeluaran semakin banyak," tuturnya.

Baca juga: Limbah Aspal Kembali Cemari Pesisir Lampung, Terjadi Setiap Tahun

Hal yang sama disampaikan Selamat Purba. Dia mengatakan sebagian warga mengandalkan sumber mata air untuk mandi dan mencuci karena kondisi air yang bau dan gatal jika terkena kulit.

"Air dipakai untuk gosok gigi terasa kali. Dipakai nyuci sayur terasa di perut. Terasa ada minyak. Airnya kalau didiamkan, lalu dibakar pakai tisu langsung ada api," ucapnya.

Pengacara Publik dari Kantor Hukum Mereck Turnip & Partner, Doa Frihatjhon Turnip yang selama ini mendampingi warga dalam kasus ini menyampaikan, warga ingin memperjuangkan hak air bersih sebagaimana dahulu warga memakai sumur bor.

Doa meminta agar pemilik SPBU menyetop operasional sementara dan segera memperbaiki kerusakan serta bersedia mengganti rugi kerugian yang dialami warga selama tercemarnya air berbulan bulan.

Baca juga: Berpotensi Cemari Waduk Saguling, 35.000 Keramba Apung Akan Ditertibkan

Selain membuat laporan ke Polda Sumut, Frihatjhon telah menyurati Ditjen Migas Kementerian ESDM dan TP Pertamina.

"Masyarakat hanya meminta keadilan dan penyelesaian dari SPBU. Sebab selama ini terjadi gangguan air bersih ke rumah mereka. Mereka menuntut hak jaminan kesehatan dan air bersih," kata Frihatjhon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com