Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Spanduk 'Tolak Cawapres Asam Sulfat' di Medan, TKD Prabowo-Gibran Angkat Bicara

Kompas.com - 07/12/2023, 22:10 WIB
Rahmat Utomo,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Video yang menunjukkan spanduk bertuliskan 'Tolak Cawapres Asam Sulfat' viral di media sosial, Kamis (7/12/2023).

Dilihat dari akun instagram @medanheadline, spanduk tersebut terpajang di Jalan Mongonsidi, Kecamatan Medan Polonia dan di Jalan Setia Budi, Kecamatan Medan Selayang.

Kompas.com mencoba mengecek keberadaan spanduk di Jalan Mongonsidi sekitar pukul 17.00, namun spanduk tersebut sudah tidak ada.

Baca juga: Jelang Kedatangan Prabowo-Gibran di NTT, Sekretaris TKN Gelar Konsolidasi Akbar di Kupang

 

Salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan spanduk tersebut terpasang pada pagi hari. Namun tak berapa lama ada orang yang mencabutnya.

Belum diketahui siapa dan apa maksud isi spanduk tersebut. Namun belakangan sebutan asam sulfat menjadi perbincangan.

Pasalnya calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka, salah menyebut asam sulfat sebagai nutrisi penting untuk ibu hamil.

Baca juga: Pejuang Wadas Deklarasi Prabowo Gibran Ternyata Bukan Warga Asli

Hal tersebut disampaikannya dalam acara Diskusi Ekonomi Kreatif yang digelar di Jakarta Selatan, Minggu (3/12/2023).

Terkait beredarnya spanduk itu, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumut, Ade Jona menyayangkannya. Menurut dia cara tersebut merupakan tindakan provokatif.

"Dapat kita lihat spanduk provokatif itu tersebar masif banyak di beberapa sudut Kota Medan," ujar Ade Jona dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Kamis (7/12/2023) malam.

Namun Ade yakin masyarakat tidak akan terprovokasi dengan isi dari spanduk tersebut.

Menurutnya masyarakat sudah cerdas dalam menyikapi isu-isu politik yang sedang berkembang.

"Harusnya kita fokus saja dengan program serta visi misi calon, cara-cara menebar kebencian, hoax serta mengadu domba masyarakat seharusnya tak layak dijadikan sebagai 'alat' kampanye lagi," tutur dia.

"Di era ini yang masyarakat sekarang sudah makin pintar dalam menanggapi isu-isu politik, tentunya," tambah Ade Jona.

Ade Jona juga mengatakan pihaknya sejauh ini tidak akan melaporkan peristiwa ini ke Bawaslu Kota Medan. Timnya memilih fokus menyampaikan visi misi Prabowo dan Gibran ke masyarakat.

"(Tentunya) dengan mengkampanyekan Pemilu damai, santun, riang, gembira dan tetap diinstruksikan (kepada tim) agar tidak melakukan black campaign, fitnah, menjelekkan personal kepada calon presiden lainnya," ujar Ade.

Sementara itu Ketua Bawaslu Kota Medan, David Reynold mengaku telah menurunkan timnya untuk mengecek beredarnya spanduk itu.

"Setelah kita mengetahuinya tadi siang, kita sudah mengarahkan Panwaslu kita untuk mengawasi langsung di lokasi tersebut dan juga di seluruh ruas jalan di Kota Medan," ujarnya melalui pesan singkat.

Namun David belum merinci apakah timnya telah menemukan spanduk yang dimaksud, karena ini masih ingin berkoordinasi dengan timnya.

"Nanti kita lihat bagaimana hasil pengawasan di lapangannya ya," ungkap David.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com