KOMPAS.com - Sebanyak 127 Tenaga Kerja Indonesia (TKI), terdampar di Pantai Labu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu, (10/1/2024). Mereka terdiri dari 92 laki-laki dan 35 perempuan.
Baca juga: Pesan Haru TKI asal Serang Banten pada Anaknya Sebelum Bunuh Diri
Seratusan TKI tersebut kemudian langsung dibawa warga ke kantor Kecamatan Pantai Labu.
Baca juga: Kisah Oman, Ditembak dan Dipaksa Polisi Mengaku Perampok, lalu Dapat Ganti Rugi
Camat Pantai Labu Muhammad Faisal Nasution menjelaskan, sekitar pukul 08.00 WIB, pihaknya mendapat informasi dari perangkat desa ada TKI yang terdampar di pantai.
Baca juga: Preman Medan ke Pedagang: Sini Rp 30.000, Mau Ku Bakar Kedaimu?
"Awalnya 12 orang numpang sama nelayan kita. Mereka dari Malaysia, tapi, setelah didata, semuanya rupanya ada 127 orang," kata Faisal.
Seratusan TKI itu dari berangkat dari Malaysia menaiki dua kapal tongkang.
Mereka kemudian diturunkan di dekat perairan perbatasan Pantai Labu dan Bagan Percut. Selanjutnya, TKI dibantu kapal nelayan Pantai Labu menuju daratan.
"Karena ramai, mereka kita kumpulkan di kantor kita dan kita kasih makan. Sudah diambil alih pihak Imigrasi (masalah kedatangannya). Sekarang mereka sudah dipulangkankan mandiri. Ya, harapan kita jangan begini lagilah (pulang tanpa prosedur) karena ini baru pertama kali ini di sini," kata Faisal.
Informasi yang dihimpun dari sejumlah TKI, perjalanan dari Malaysia sampai ke Pantai Labu memakan waktu dua hari.
Mereka berangkat dari Malaysia pada Senin (8/1/2024) dan tiba di sekitaran perairan Pantai Labu pada Rabu pagi.
Para TKI sempat dijanjikan akan diturunkan di kawasan Tanjung Balai.
Sekitar 500 meter dari bibir pantai, mereka diturunkan dengan ketinggian air saat itu masih sepinggang orang dewasa.
Seratusan TKI itu bisa sampai kedaratan setelah dibantu oleh sejumlah nelayan dari Pantai Labu. Di antara mereka ada yang mengaku pulang karena ditipu agen.
Mereka sempat dibawa berkeliling diduga untuk menghindari pantauan petugas.
Saat diwawancarai, sejumlah TKI itu berasal dari berbagai daerah, seperti Sumatera Utara, Aceh, Palembang, Lombok, dan Pulau Jawa.
Mereka nekat pulang ke Indonesia dengan menaiki kapal tongkang karena merasa tidak ada pilihan lain.