Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Sigura-gura yang Pernah Muncul di Uang Kertas Pecahan Rp100

Kompas.com, 10 Januari 2024, 21:12 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Bendungan Sigura-gura atau Waduk Sigura-gura adalah sebuah bendungan serbaguna yang ada di Sumatera Utara.

Lokasi Bendungan Sigura-gura berada di Desa Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara, atau sekitar 23,3 km dari Danau Toba.

Baca juga: Mengenal Bendungan Jatigede, Terbesar Kedua di Indonesia

Dilansir dari laman Antara, Bendungan Sigura-gura menjadi sebuah bendungan ikonik yang pernah menghiasi uang kertas pecahan Rp100 yang berwarna merah.

Pada uang kertas yang dirilis Bank Indonesia pada 1984 dan ditarik dari peredaran sejak 1995 tersebut, terdapat gambar Bendungan Sigura-gura dan Bendungan Tangga salah satu sisinya.

Baca juga: Mengenal Bendungan Karian, Bendungan Multifungsi di Kabupaten Lebak

Proses pembangunan bendungan ini dikerjakan oleh perusahaan Nippon Koei dari Jepang sejak 1978 dan mulai beroperasi pada 1981.

Bendungan Sigura-gura berjenis struktur beton gravity dengan tinggi bendungan 46 meter dari dasar Sungai Asahan.

Bendungan ini merupakan salah satu bendungan terbesar di Indonesia dengan volume 6.140.000 meter kubik.

Baca juga: Menurut Basuki, Bendungan Bisa Atasi Ancaman Perubahan Iklim

Pemasok Air untuk PLTA Sigura-gura

Selain berfungsi sebagai pengatur debit air yang mengalir dari hulu Sungai Asahan, Bendungan Sigura-gura juga berfungsi untuk menjamin ketersediaan volume air yang diperlukan bagi pembangkit tenaga listrik di PLTA Sigura-gura.

Uniknya, PLTA Sigura-gura merupakan PLTA bawah tanah pertama di Indonesia. Hal ini karena pembangkit Sigura-gura berada di kedalaman 200 meter.

PLTA Sigura-gura memiliki kapasitas 286 MW dengan rincian terdapat empat turbin berkapasitas 71,5 MW.

Keberadaan PLTA ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik kegiatan pabrik peleburan/pemurnian (smelter) aluminium PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) di Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.

Bendungan dan PLTA Sigura-gura Bergantung pada Kelestarian Alam

Untuk menggerakkan turbin PLTA Sigura-gura, kondisi air di bendungan menjadi sangat penting, terutama karena sumber airnya berasal dari Danau Toba yang mengalir melalui Sungai Asahan.

Sehingga kelestarian kawasan Danau Toba harus diperhatikan, mulai dari kondisi daerah tangkapan air, sungai-sungai yang mengalir ke danau tersebut, hingga daerah aliran Sungai Asahan.

Sumber:
sumsel.antaranews.com  
gramedia.com  

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau