MEDAN, KOMPAS.com- Dinas Pendidikan Sumatera Utara buka suara terkait kasus tewasnya siswa SMK 1 Siduaori, Nias Selatan, YN (17) yang diduga dianiaya kepala sekolahnya (Kepsek), inisial SZ (37).
Mereka menyebut ada informasi simpang siur terkait kronologi kematian YN.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Sumatera Utara Suhendri menyebutkan, dalam berbagai pemberitaan ada yang menyebut dugaan penganiayaan terjadi pada Sabtu (23/3/2024).
"Ternyata informasi Kacabdis (Kepala Cabang Dinas Pendidikan) melalui keterangan teman ananda YN, kejadiannya (16/3/2024), kemudian ada di berita (YN) dijemur di lapangan, ternyata faktanya tidak ada, jadi hiperbola juga beritanya," ujar Suhendri saat dihubungi Kompas.com, melalui telepon seluler, Jumat (19/4/2024).
Baca juga: Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina
Suhendri lalu meminta semua pihak bersabar menunggu hasil penyelidikan polisi untuk mengungkap kejadian sebenarnya.
"Kita juga tidak terlalu maju juga, karena penanganannya ditangani kepolisian, jadi hemat kami kita tunggu (penyidikan polisi)," ujarnya.
Sisi lain, Suhendri juga menyayangkan peristiwa ini bisa terjadi.
Prinsipnya, kata dia, Dinas Pendidikan Sumut terus menekankan penghapusan segala tindak kekerasan di sekolah.
"Itu menjadi bahagian terus kita dorong kita ingatkan ke satuan pendidikan sesuai dengan kewenangan kita, apa yang terjadi hari ini kita turut prihatin," katanya
Suhendri juga mengatakan setelah mendapatkan pemberitaan YN, Senin (15/4/2024), Dinas Pendidikan Sumatera Utara langsung turun tangan menyelidikinya.
"Dari pemberitaan yang kami dapat kemarin, kami sudah minta kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIV, melakukan percepatan mencari tahu informasi sedetail detailnya untuk melaporkan," ujar Suhendri.
Baca juga: Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi
Dinas Pendidikan Sumatera Utara juga menonaktifkan Kepsek SZ dari jabatannya agar lebih fokus menjalani pemeriksaan.
"Ini supaya kepala sekolah bisa lebih fokus dalam proses ini, kita sarankan untuk penonaktifan langsung dalam urusan ini, ini sedang berproses dinonaktifkan sementara," tutupnya.