MEDAN, KOMPAS.com - Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Muryanto Amin, buka suara terkait calon mahasiswa USU, Naffa Zahra Mutmainah, yang berencana mengundurkan diri karena tak sanggup membayar uang kuliah tunggal (UKT).
Naffa harus membayar UKT sebesar Rp 8,5 juta per semester.
Baca juga: Mengundurkan Diri karena UKT Mahal, Naffa: Cita-cita Saya Kuliah, tapi Tidak Terkabul
Muryanto menjelaskan, tingginya uang kuliah Naffa, lantaran dia salah mengisi kolom UKT.
Naffa memilih form UKT Penuh, yang artinya harus membayar uang UKT tertinggi di program studi yang dipilihnya.
Harusnya, dia memilih form UKT berkeadilan, sehingga uang kuliah per semesternya bisa disesuaikan dengan kemampuan orangtua atau wali yang membiayai uang kuliahnya.
Terkait kesalahan Naffa mengisi form online, Muryanto menjamin form UKT masih bisa diperbaiki, agar uang UKT Naffa bisa jauh lebih murah.
"Pasti diperbaiki. Jadi kalau dia tidak mengisi data-data pribadi, misalnya rekening listrik, PBB nya, tidak mengisi data (rekening) air yang di situ, nanti ada pilihan langsung dia ke pilihan UKT Penuh," ujar Muryanto saat konferensi pers di Biro Rektor USU, Senin (27/5/2024).
Namun, kata Muryanto, bila dalam perbaikan, Naffa melampirkan beberapa form yang memverifikasi penghasilan orangtuanya, maka biaya UKT-nya bisa diturunkan.
"Misalnya sebagai contoh, pendapatan orangtuanya sekian rupiah, anaknya berapa dan seterusnya, itu akan dikategorikan dalam golongan UKT tertentu. bisa masuk ke biaya UKT Rp 500.000 sampai Rp 1 juta (per semesternya), itu yang kita tetapkan,'' ujar Muryanto.
"Jadi, pernyataan mahasiswa yang mengajukan (UKT), ini sangat penting sehingga kita tahu bahwa memang dia dikategorikan sebagai keluarga yang kurang mampu. Selama data itu valid dan ada pernyataan mahasiswanya," ujar Muryanto.
Saat Muryanto memberikan keterangan pers, Naffa juga turun hadir. Muryanto lalu meminta jajarannya untuk membantu Naffa memperbaiki biaya UKT-nya.
Naffa mengaku senang bahwa perbaikan biaya UKT nya masih bisa dilakukan.
"Tidak menyangka bisa langsung bertemu dengan Pak Rektor. Tadi juga disemangati untuk terus bisa kuliah di USU dan UKT-nya bisa disesuaikan dengan kemampuan keluarga Naffa," ujar Naffa.
Dia mengaku hanya sanggup maksimal membayar Rp 1,5 juta per semester untuk biaya kuliahnya.
Ini lantaran ayahnya sudah meninggal pada tahun 2021 dan ibunya tak bekerja.