Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Wanita Gantung Diri karena Tak Diizinkan Wisata, Keluarga Duga Dibunuh

Kompas.com, 10 Juni 2024, 06:52 WIB
Goklas Wisely ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Viral di media sosial video seorang wanita asal Sunggal, Deli Serdang, tewas diduga gantung diri karena tidak diizinkan suami rekreasi ke Berastagi, Sumatera Utara (Sumut).

Dilihat Kompas.com, video yang diunggah akun Instagram @hits_kalakkaro.id itu memperlihatkan seorang wanita berbaju merah tergeletak di bagian dapur rumah.

Tak jauh dari tempat wanita tergeletak, ada sarung tergantung di kayu langit-langit dapur. 

Baca juga: Ditegur karena Berpakaian Ketat, Gadis di Probolinggo Gantung Diri di Kamar

“Karena tidak diizinkan suami rekreasi ke Berastagi, wanita di Sei Mencirim ini nekat gantung diri,” demikian narasi di dalam video yang diunggah akun tersebut.

Polisi Dalami Penyebab Kematian

Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gumanti Hutabarat mengatakan, wanita berinisial RJS (25) itu ditemukan tewas pada Sabtu (1/6/2024) pagi. Pihaknya sampai sekarang masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian Rita.

“Kalau itu kan (soal dugaan bunuh diri), kita masih melakukan penyelidikan. Sejauh ini ada 4 saksi yang sudah diperiksa,” kata Bambang saat diwawancarai Kompas.com di Mako Polsek Sunggal, Minggu (9/6/2024).

Baca juga: Bendahara Gerindra Maluku Barat Daya Tewas Gantung Diri, Diduga Dipicu Masalah Internal Partai

Salah satu saksi yang diperiksa adalah suami Rita berinisial LPC (42). Ia menyampaikan, keterangan LPC memang ada di rumah saat kejadian namun sedang tidur.

“Kemudian dia (LPC) tiba-tiba terbangun dan melihat istrinya tergantung lalu diturunkan. Setelah itu dia minta tolong ke masyarakat. Keterangan ini masih didalami,” sebut Bambang.

Di sisi lain, lanjut Bambang, keluarga Rita menduga Rita tidak bunuh diri melainkan dibunuh.

Karena itu, keluarga Rita telah membuat laporan ke Polsek Sunggal terkait dugaan pembunuhan itu dengan nomor laporan: STTLP/B/958/VI/2024/SPKT Polsek Sunggal/Polrestabes Medan/Polda Sumut.

“Makanya jenazah Rita telah diautopsi. Untuk hasilnya nanti akan disampaikan,” ucap Bambang.

Barita Sinaga (55), ayah RJS melihat beberapa hal janggal terkait kematian anaknya. Mulanya, ia mendapat kabar RJS meninggal dari suaminya yang meneleponnya pagi hari melalui WhatApp.

“Dia (LPC) menelepon aku bilang Rita meninggal gantung diri pakai sarung di dapur. Terus ku bilang, video call dulu, aku mau lihat, anehnya dia tidak mau dan langsung mematikan telepon. Tidak tahu apa alasannya,” kata Barita kepada Kompas.com melalui saluran telepon WhatsApp pada Minggu (9/6/2024).

Setelah itu, Barita beranjak dari rumahnya menuju kediaman RJS. Setibanya di lokasi, dirinya melihat tubuh anaknya tergeletak tak bernyawa di ruang tamu, di atas tikar.

Dirinya mempertanyakan kenapa LPC menurunkan tubuh Rita dari sarung yang diduga dipakai untuk gantung diri.

Halaman:


Terkini Lainnya
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau